JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Longsor Bengawan Solo 3 Rumah Warga Desa Katelan Sragen Nyaris Makan Korban Jiwa dan Belum dapat Bantuan Pemerintah

Nyaris makan korban jiwa, gara-gara diguyur hujan deras dan luapan sungai bengawan solo beberapa hari ini, 3 rumah warga miskin di pinggir bantaran sungai bengawan solo longsor, (3/3/2023) | Huriyanto/ JOGLOSEMARNEWS.COM
Nyaris makan korban jiwa, gara-gara diguyur hujan deras dan luapan sungai bengawan solo beberapa hari ini, 3 rumah warga miskin di pinggir bantaran sungai bengawan solo longsor, (3/3/2023) | Huriyanto/ JOGLOSEMARNEWS.COM
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Nyaris makan korban jiwa, gara-gara diguyur hujan deras dan luapan sungai bengawan solo beberapa hari ini, 3 rumah warga miskin di pinggir bantaran sungai bengawan solo longsor, Jumat 3 Maret 2023.

Tiga rumah warga miskin tersebut yakni milik Darwati (64), Supomo (55) dan Sutarmo (61) warga kampung Dukuh Rt 07, Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, tanah dibelakang rumah keterjang longsor namun hanya beberapa meter, dan rumah milik Supomo dapur dan kamar mandi lenyap ditelan longsor, dan hari kehari tanah milik Darwati, Supomo dan Sutarmo semakin habis, hingga sampai depan pintu rumah.

Akibat longsor susulan 2 hari lalu, ke 3 warga merasa was was saat banjir datang hari Rabu dan Kamis kemarin, sedikit demi sedikit tanah perkarangan hanyut diterpa ombak air bengawan solo.

Baca Juga :  Tingkatkan Pembangunan Desa Toyogo Sragen, Blesscon Kucurkan Dana CSR

Akhirnya, 3 warga miskin tersebut tetap bertahan menempati rumahnya karena tidak memiliki tempat lain.

Darwati menyampaikan bahwa dirinya tetap bertahan dan menempati rumahnya.

“Karena tak punya tempat lain saya dan adik saya (Supomo) tetap bertahan, meski rumah saya diberi garis polisi, pokok e saya tetap tidur dirumah ini,” kata Darwati pada wartawan, Jumat 3 Maret 2023.

Tidak hanya itu, Darwati juga mengaku bahwa ada bantuan sembako dari BPBD, PMI Sragen dari Polsek Tangen, dan dari kades Katelan.

“Sebenarnya saya butuh penanggulangan tanah longsor ini, bukan sekedar bantuan sembako seperti ini, pasalnya ini nasib kedepannya rumah dan tanah saya pasti hilang hanyut terbawa air bengawan solo,” bebernya.

Hal senada juga disampaikan Sri Palupi (40) pihaknya berharap kepada pemerintah daerah, untuk segera membantu jamban, karena kamar mandi dan dapur hancur terbawa longsor.

Baca Juga :  Patroli Presisi Polres Sragen Jaga Keamanan Kantor KPU dan Bawaslu Jelang Penetapan Presiden Terpilih 2024

“Sebelum longsor tanah milik saya ada 8 meter untuk dapur dan kamar mandi, kini hilang ditelan longsor dan hanyut di sungai bengawan solo,” ujar Sri Palupi.

Sementara itu, Sri Wahono salah satu tokoh masyarakat Tangen menambahkan, bencana longsor di Tangen adalah ancaman serius apa lagi tanah warga miskin dan tanah satu satunya.

“Pemerintah kabupaten Sragen terjun kelokasi longsor ini biar tau warganya kena musibah longsor seperti ini, kebetulan ke 3 warga ini masuk katagori warga miskin, yang harus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah kabupaten Sragen, ini tanah satu satunya dan kalau hanyut mereka kehilangan tempat tinggal serta belum nyawa mereka ikut terancam jika sewaktu waktu longsor susulan datang,” ujarnya.

Huriyanto

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com