JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Solo

PSPP Gelar Diskusi Lintas Agama di Lingkungan UNS sebagai Penguatan UNS sebagai Kampus Benteng Pancasila

Salah satu perwakilan dari Konghuchu, Henry menyampaikan bahwa sementara ini kita hanya tampak pada pembangunan fisik sebagai jargon dan ikon yang dilakukan baik oleh pemerintah maupun cendekiawan atau keagamaan.

“Sehingga konsep-konsep keagamaan belum menyentuh ke dasar, padahal konsep ini perlu diimplementasikan,” terang Henry dari wakil Konghuchu.

Sebaliknya, Haryono dari perwakilan Kristen menyampaikan bahwa dirinya mengikuti dari mulai pembangunan gereja pada masa Dr Prakoso, dimana tahun 1985 di mana saat itu sudah ada gerakan kesatuan antaragama. Berikutnya ada pura, kemudian Konghuchu.

“Artinya, sejak awal sudah ada fondasi bahwa UNS ini memang kampus Pancasila. Karena dulu umat Kristen pertama berkumpul di Argro Budaya, setelah itu kami dibangunkan Gereja dan kami senang sekali. Umat Kristen bahagia UNS punya pemimpin dengan hati terbuka. Dialog dan komunikasi dulu mungkin tidak seintens sekarang, namun setidaknya dapat beribadah dengan rukun dan damai, saling menghargai, menghormati dan mengasihi meski beda agama. Ke depan, toleransi dan kerukunan akan makin terjalin. Keluarga saya ini berbeda-beda agama, namun ada toleransi. Kami sekeluarga adalah Pancasila dan kami Indonesia,” terang Haryono dari perwakilan Kristen.

Baca Juga :  Tim Bengawan UNS Luncurkan 2 Mobil Balap Siap Berlaga di Jepang dan Mandalika

Pendapat lain muncul dari Arifuddin yang merupakan perwakilan agama Islam menyatakan saya merasa, belum ada acara lintas agama. Maka selama ini mencoba menginisiasi membuat acara kolaborasi antar mahasiswa lintas agama di UNS.

“Sehingga hal tersebut bisa memperkuat kita meskipun berbeda agama,” ujarnya.

Harapannya nanti kedepan acara diskusi lintas agama bisa semakin massif dilakukan dan terjalin kerjasama berbagai elmen lintas agama bahwa UNS ini benar-benar Kampus Benteng Pancasila.

Baca Juga :  Hermione, Produk Dalam Negeri Tembus Pasar Asia dalam Hitungan Hari

Hal itu menjadi titik temu antar umat beragama di Indonesia. Setiap agama mempunyai pandangan terhadap Pancasila, bagaimana kita harus bermoderasi beragama.

“Dalam moderasi beragama ini setidaknya ada 4 indikator terutama dalam komitmen kebangsaan, mahasiswa juga memiliki penerimaan daam konsep beragama,” terang Ariffudin.

Dari seluruh peserta perwakilan umat beragama yang hadir, masing-masing mengemukaan pandangannya. Peserta Diskusi Lintas Agama mengenai Penguatan UNS sebagai Kampus Benteng Pancasila menyatakan bergembira dan mendukung kegiatan Pusat Studi Pengamalan Pancasila (PSPP) UNS dalam membangun komunikasi lintas agama di kampus UNS Surakarta. Suhamdani

« Halaman sebelumnya

Halaman :   1 2 Tampilkan semua
  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com