SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Memasuki tanam padi ke dua dan memantau kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi kepada para Petani di wilayah Sragen, PT Pupuk Indonesia (Persero) melakukan rapat koordinasi penyaluran pupuk bersama Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan (Disperindag) dan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) kabupaten Sragen, pada Kamis (30/3/2023) sore.
Dengan dilakukannya rapat kali ini, bertujuan agar kelancaran pendistribusian dan penyaluran pupuk bersubsidi di wilayah Kabupaten Sragen aman dan tercukupi sesuai data, saat ini tengah memasuki musim tanam ke-2 (MT II).
Ditemui JOGLOSEMAR NEWS.COM, Vice President penjualan wilayah 3B yakni wilayah Jateng dan DIY, PT Pupuk Indonesia, Antonius Yudhi Kristyanto mengatakan bahwa realiasasi penyaluran di Kabupaten Sragen untuk periode sampai dengan bulan Maret sebagai berikut :
Pupuk Urea
Alokasi sd Maret : 9.136 ton
Alokasi satu tahun : 40.000 ton
Penyaluran Distributor ke Kios : 9.048 ton / 99% dari alokasi bulan berjalan dan 22,62% dari alokasi satu tahun.
Penyaluran Kios ke Petani : 6.354 ton / 69% dari alokasi bulan bulan berjalan dan 15,85% dari alokasi satu tahun
Pupuk NPK
Alokasi sd Maret : 5.710 ton
Alokasi satu tahun : 23.000 ton
Penyaluran Distributor ke Kios : 5.751 ton / 100% dari alokasi bulan berjalan dan 25,18% dari alokasi satu tahun.
Penyaluran Kios ke Petani : 3.474 ton / 60% dari alokasi bulan berjalan dan 15,21% dari alokasi satu tahun.
“Adapun ketersediaan stock pupuk bersubsidi di kabupaten Sragen Untuk pupuk Urea total 1.556,5 ton Stock berada di Gudang Grompol dan Palur Kab Karanganyar
Untuk pupuk NPK 2.263 ton Stock berada di Gudang Ngrampal dan Sambungmacan Kab Sragen
Ketersedian stock di tingkat KPL
Untuk Urea : 3.127,525 ton
Untuk NPK : 2.279,210 ton
Dan kami pastikan aman, guna mendukung dan memenuhi kebutuhan petani penerima pupuk bersubsidi,” kata Yudhi.
Tidak hanya itu, Yudhi juga menyampaikan guna menjamin kelancaran penyaluran pupuk Subsidi pada tahun ini pihaknya bakal menindak tegas distributor-distributor yang terbukti nakal.
“Kami tentunya akan menindak tegas bagi para distributor ataupun KPL bilamana memang terbukti melakukan pelanggaran dalam pendistribusian pupuk bersubsidi dan kami selalu berkoordinasi dengan Tim KP3, baik kabupaten maupun provinsi,” bebernya.
Dalam rapat koordinasi dan diskusi yang dilakukan jelang berbuka puasa di salah satu warung tengkleng di Sragen tersebut, Yudhi juga mengucapkan banyak terimakasih dan berharap kepada tamu undangan yang hadir dan pada semua pihak yang selama ini bekerjasama dengan Pupuk Indonesia.
“Terimakasih banyak kepada Ketua dan pengurus KTNA Kabupaten Sragen dan pihak pemerintah Kabupaten Sragen atas masukan, dukungan dan kerjasamanya selama ini dalam pelaksanaan penyaluran pupuk bersubsidi, diharapkan sinergi ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, khususnya petani dan tentunya bagi ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Sementara itu, Suratno merupakan ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Sragen, yang kebetulan hadir juga memberikan masukan dan permohonan kepada pihak Pupuk Indonesia.
“Jangan sampai di kios pupuk barangnya subsidi tapi harga nonsubsidi mungkin dari pihak lain, kalau ada itu pengen ada tindakan tegas, secara itukan yang menentukan distributor, kami pengen kp3 bertindak tegas dengan yang melanggar melanggar tadi,” imbuhnya.
Tentang Pupuk Indonesia (Persero), selama
merupakan produsen pupuk Urea terbesar di Asia dan 10 besar di dunia dengan total kapasitas produksi pabrik pupuk mencapai 13.95 juta ton per tahun.
Dalam mengemban tugas bagi ketahanan pangan nasional, PT Pupuk Indonesia dan 10 anak perusahaannya merupakan produsen pupuk terbesar di Asia yang terdiri dari pupuk Urea, NPK, ZA, Organik, dan SP-36 yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Memiliki fasilitas pendukung antara lain berupa pelabuhan dan sarananya, kapal angkutan, pergudangan, unit pengantungan pupuk dan perbengkelan yang memperlancar proses produksi dan distribusi pupuk.
Kegiatan operasional Pupuk Indonesia Group bergerak di bidang industri pupuk, petrokimia dan agrokimia, steam (uap panas) dan listrik, pengangkutan dan distribusi, perdagangan serta EPC (Engineering, Procurement and Construction).
Huri Yanto