JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Internasional

Di Antara 5 Negara, Malaysia Paling Banyak Ekspor Pakaian Bekas ke Indonesia

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Koperasi UKM Teten Masduki (kedua kanan), Dirjen Bea Cukai Askolani (kanan), dan Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto (kedua kiri) saat meninjau langsung tumpukan pakaian bekas yang telah di bungkus di Tempat Penimbunan Pebaean (TPP) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Selasa (28/3/2023) / tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Dari sejumlah negara eksportir ilegal pakaian bekas, Malaysia termasuk yang paling banyak, baru kemudian disusul Korea Selatan, Cina, Taiwan, Jepang dan Thailand.

Malaysia mendominasi ekspor pakaian bekas ke Indonesia sebanyak 24.544 ton, Korea Selatan 588 ton, dari Cina 358 ton, Taiwan 188 ton, disusul Jepang 92 ton, serta dari Thailand 38 ton.

Demikian diungkapkan oleh  Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) pada Jumat (31/3/2023). Di Malaysia, bisnis pakaian bekas atau bundle business terus menggeliat.

Permintaan barang bekas di Malaysia pada pertengahan tahun lalu, seperti diwartakan The Star, semakin meningkat karena masyarakat mencari alternatif untuk mengurangi pengeluarannya menyusul kenaikan biaya hidup.

Pedagang yang menjual barang-barang bekas tersebut mengaku mendapatkan lebih banyak pelanggan – dari kalangan kaya dan miskin, sejak awal pandemi Covid-19.

Khairulnizam Haron, yang mengoperasikan toko semacam itu di Bandar Baru Uda, Johor Baru, mengatakan pelanggannya berkisar dari kolektor barang bekas, hingga mereka yang membutuhkan pilihan pakaian yang lebih murah. Dia sendiri menjual sepatu dan pakaian bekas.

“Anda bisa menemukan pakaian dan sepatu yang paling langka, termasuk yang tidak umum ditemukan di sekitar toko di negara ini, di toko bundel seperti milik saya,” kata Khairulnizam Haron (29).

Masing-masing thrift shop memiliki temanya sendiri dan melayani audiens target tertentu, serupa bisnis lainnya seperti gerai makanan atau toko ritel.

Namun kesamaan yang mereka miliki adalah mendapatkan dan mengkurasi berbagai jenis pakaian dari berbagai tempat untuk pelanggan mereka.

Shakira dan Zamir salah satu pemilik bisnis bernama OKGO, mengaku mendapatkan pakaian mereka dari pemasok yang berbeda dan memilihnya berdasarkan kualitas dan juga gayanya.

“Kami lebih memfokuskannya pada pakaian vintage dari tahun 70-an hingga 2000-an,” katanya kepada Masses.

Keduanya mengungkapkan, sebagian besar pakaian bekas di toko barang bekas di Malaysia diperoleh dari Amerika Serikat, Kanada, dan Korea Selatan. Tak jarang barang dijual dengan barang sesuai tahun keluaran dan tingkat kelangkaan.

Halaman selanjutnya »

Halaman :  1 2 Tampilkan semua
  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com