JOGLOSEMARNEWS.COM Edukasi Pendidikan

Antusiasnya Guru PAUD dan TK di Semarang  Ikuti Pelatihan Mendongeng yang Digelar JSIT Jateng

Antusiasnya, para guru PAUD ini mengikuti pelatihan mendongeng yang digelar oleh JSIT Jateng, Kamis (8/6/2023) / Istimewa
   

SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM   – Kebiasaan mendongeng, di tengah era digital  belakangan ini terasa sangat langka. Apalagi anak-anak dari generasi  Z ini juh lebih akrab dan lebih conect dengan gadget ketimbang  tradisi lisan semacam dongeng.

Namun fakta tersebut tidak membuat Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Wilayah Jawa Tengah  merasa ciut nyali.  Perkembangan teknologi memang harus diikuti dan diakrabi.

Namun bukan berarti tradisi dan kebiasaan yang baik ditinggalkan, termasuk kebiasaan  mendongeng untuk anak.

Ada sisi-sisi lain yang tak termuat dalam era kemajuan digital, yakni nilai-nilai etika, empati dan karakter.  Hanya melalui pertemun langsung, dari hati ke hati lewat dongeng lah, nilai-nilai karakter itu bisa ditanamkan dalam hati anak-anak.

Atas dasar pertimbangan itu, Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Jawa Tengah menggelar Pelatihan Mendongeng bagi guru TKIT dan PAUDIT.

Pelatihan itu berlangsung pada Kamis (8/6/2023) di Rumah Makan Cikal Gading Tuntang, Kabupaten Semarang.

Kegiatan ini juga disupport oleh Dompet Peduli Pendidikan Ummat (DPPU) JSIT Jateng. Puluhan guru jenjang PAUD dan TK dari 11 lembaga yang tersebar di Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga antusias mengikuti pelatihan ini.

Ketua JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah, Zaenal Abidin yang hadir secara khusus dalam sambutannya berharap dengan pelatihan ini dapat meningkatkan kompetensi para guru dari jenjang PAUDIT dan TKIT. Kemampuan mendongeng akan mendorong guru lebih kreatif dan permainan dalam pembelajaran akan semakin bermakna.

“Apresiasi kepada dua narasumber yang luar biasa berkenan berkeliling Jawa Tengah menularkan ilmu mendongengnya, yaitu Kak Agus dan Kak Lilik. Pelatihan di Kabupaten Semarang ini yang ke enam. Tolong, ibu-ibu mengikuti kegiatan ini dengan baik. Serap semua ilmunya sehingga nanti pembelajaran di kelas akan lebih menyenangkan dan bermakna,” kata Zaenal Abidin.

Salah satu narasumber, Agus Setiawan mengatakan bahwa dalam mendongeng itu perlu mencari inspirasi dari pendongeng yang telah ada. Selain itu juga harus banyak latihan, tidak takut salah, persiapan yang matang, kuasai materi, dan menjadi diri sendiri.

“Semuanya bisa dipelajari, termasuk ilmu dan kemampuan mendongeng. Mendongeng itu banyak sekali manfaatnya terutama bagi anak usia dini. Oleh karena itu, teruslah berlatih, jangan takut salah, selalu mempersiapkan materi dengan matang, dan jadilah diri sendiri,” papar Agus Setiawan, sebagaimana sikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Salah satu peserta yang berasal dari TKIT Al-Hidayah Kaliwungu, Indarti mengaku senang dengan pelatihan mendongeng yang digagas oleh Bidang Penjaminan Mutu JSIT Jateng ini. Para guru merasa ilmunya menjadi semakin bertambah untuk menciptakan pembelajaran yang lebih menyenangkan dan berkesan bagi siswa.

“Mendongeng itu asyik. Alhamdulillah, ilmu kita bertambah banyak tentang mendongeng. Kami pasti akan menerapkan apa yang kami dapat ini dalam pembelajaran di kelas maupun di luar kelas. Terima kasih kepada JSIT Jateng terutama para narasumber yang luar biasa melatih semua peserta,” ungkap Indarti.  Suhamdani

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com