JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Buntut Serangan Medsos Dugaan Jual Beli Karyawan Rp 90 Juta Per Orang, RSUD Karanganyar:  Akun Itu Tidak Jelas dan Hoaks

Foto: tangkapan layar
   

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Setelah diserang oleh sebuah akun TikTok dengan nama @staphylococcus_a yang
menyoal ketidaktransparan  info lowongan pekerjaan di RSUD Karanganyar
serta dugaan jual-beli karyawan dengan banderol Rp 90 juta per orang, akhirnya RSUD Karanganyar angkat suara.

RSUD Karanganyar justru menuding semua yang dilontarkan pemilik akun berikut netizen yang menanggapi akun tersebut adalah salah tafsir dan hoaks.

Kasubag Hukum dan Humas RSUD Karanganyar,  Mahmud Azis Arifin mengatakan,  konten atau isi yang disampaikan pemilik akun TikTok itu tidak benar atau hoaks.

Bahkan bisa jadi pemilik akun TikTok itu salah tafsir terhadap masuknya sebanyak 117 Tenaga Kesehatan (Nakes) dengan  status P3K yang merupakan drop-dropan dari pusat.

“Itu hoaks,  karena RSUD Karanganyar selama beberapa tahun ini belum pernah melakukan rekruitmen karyawan status Badan Layanan Umum Daerah (BLUD),” ungkap Mahmud,  panggilan akrabnya kepada wartawan, Kamis (8/6/2023).

Bahkan,  lanjut Mahmud, pihak tim IT RSUD Karanganyar sudah melacak akun tersebut dan hasilnya tidak terlacak, alias akun tidak jelas.

“Itu akun tidak jelas,” tandas Mahmud.

Meski demikian,  lanjut Mahmud, pihak RSUD tetap menghormati kebebasan berpendapat setiap orang. Bahkan RSUD meminta pemilik akun TikTok tersebut untuk proaktif memberikan masukan jika menemukan kejanggalan.

“Jika memang masyarakat punya saran masukan mohon sampaikan dengan fakta,  kami proaktif untuk melakukan evaluasi.  Sebaiknya tidak mengumbar suara di luar sedangkan buktinya tidak ada,” pungkas Mahmud.

Seperti diberitkan sebelumnya, sebuah akun TikTok dengan nama @staphylococcus_a
menyoal ketidak transparanan  info lowongan pekerjaan di RSUD Karanganyar yang  terkesan sembunyi-sembunyi.

Tampilan itupun menuai banyak komentar dari Netizen yang menanggapi akun TikTok tersebut bernada minor menduga terjadi jual beli karyawan RSUD Karanganyar dengan bandrol harga Rp 90 juta per orang.

Begirupun, Dirut RSUD Karanganyar Dwi Rusharyati  juga telah membantah keras tudingan itu dan menyebutkan perihal masuknya karyawan baru status P3K sebanyak 117 orang.

“Saya baru saja menjabat Dirut di RSUD Karanganyar dan saya belum pernah menerima karyawan baru di RSUD, termasuk melalui lowongan kerja karena kami hanya menerima drop-dropan sebanyak 117 karyawan dari pusat,” ungkap Dwi Rusharyati. Beni Indra

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com