JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Tak Mau Koalisi Perubahan Bubar, Mahfud MD Tolak Tawaran PKS untuk Jadi Pendamping Anies

Menko Polhukam Mahfud MD
Menkopolhukam Mahfud MD saat memberikan tanggapan atas penolakan terhadap penerbitan Perppu Cipta Kerja di kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (3/1/2023) / tempo.co
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM –  Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD mengaku pernah ditawari untuk menjadi pendamping Anies Baswedan pada Pilpres 2024.

Akan tetapi, tawaran itu dengan tegas ditolaknya. Pasalnya, jika dirinya masuk, dia yakin partai lain di Koalisi Perubahan tidak setuju dan bisa berujung bubar.

Tawaran itu, jelas Mahfud, diberikan oleh Presiden PKS, Ahmad Syaikhu saat bersilaturahmi ke rumahnya.

“Mereka bertanya, Pak Mahfud bersedia enggak? Enggak, saya bilang,” kata Mahfud di kawasan Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (5/6/2023).

Mahfud mengaku menolak tawaran jadi cawapres Anies Baswedan karena khawatir Koalisi Perubahan yang dimotori Partai NasDem, PKS, dan Demokrat bubar jika dirinya masuk.

Menurut Mahfud, ketiga partai itu memiliki kadernya masing-masing yang bisa dipasangkan ke Anies.

“Nanti kalau saya ajak ke situ, malah saya merusak demokrasi. Kalau yang satu keluar karena Anda ajak saya, kan rusak (Koalisi Perubahan),” kata Mahfud mengulang pernyataannya ke Syaikhu.

Dia memprediksi satu dari tiga anggota Koalisi Perubahan tidak setuju jika dirinya masuk. Agar koalisi tidak pecah dan membuat Anies Baswedan gagal menjadi Capres, Mahfud memilih menolak tawaran itu.

Baca Juga :  Yakin Mafia Pemilu Tak Bisa Beli MK, Tim AMIN Optimistis Gugatan Pilpres 2024 Bakal Dikabulkan

“Oleh sebab itu, saya minta Bapak (Syaikhu) jaga koalisi. Saya bilang begitu kepada ketua PKS, jaga koalisi, jangan ajak saya ke dalam agar koalisi tidak pecah,” kata Mahfud.

Silaturahmi PKS ke Mahfud digelar pada pertengahan April 2023. Saat itu Syaikhu mengaku tengah safari ke sejumlah tokoh dalam rangka mencari sosok cawapres pendamping Anies Baswedan.

“Saya khususnya hari-hari ini banyak silaturahmi dengan tokoh-tokoh bangsa dalam rangka mencari siapa pasangan Pak Anies Rasyid Baswedan,” kata Syaikhu di DPP PKS, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa, (18/4/2023).

Hingga saat ini, cawapres yang bakal menemani Anies Baswedan di Pilpres 2024 belum ditentukan. Terkini, Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra menyebut Anies Baswedan sudah menentukan cawapres pilihannya.

Menurut Herzaky, pasangan capres-cawapres yang diusung Koalisi Perubahan itu dipastikan bakal mengejutkan koalisi lain.

“Pasangan ini benar-benar akan mengejutkan koalisi-koalisi dan capres-capres lain. Karena inilah yang ditunggu-tunggu rakyat,” ujar Herzaky dalam keterangannya, Minggu (4/6/2023).

Baca Juga :  Pakar: Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Picu Inflasi

Ia menyebut Anies akan segera mengumumkan cawapresnya dan dipastikan merupakan pasangan terbaik untuk maju ke Pilpres 2024. Herzaky menegaskan pasangan yang ditawarkan Koalisi Perubahan akan membawa semangat perubahan dan memperjuangkan perubahan untuk Indonesia.

Mengenai apakah cawapres yang akan mendampingi Anies adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Herzaky tidak mau membocorkannya. Ia mengatakan Anies yang bakal mengumumkan nama cawapresnya.

“Belum saatnya untuk diumumkan. Kita tunggu saja pada waktunya nanti akan diumumkan oleh Mas Anies,” kata Herzaky. “Kami mesti hati-hati. Tanpa diumumkan lebih awal pun, sudah banyak upaya potong memotong. Jegal menjegal. Menyebar rumor kami tidak solid, tidak kompak, dan sebagainya.”

Selain AHY, sejumlah nama lainnya sempat disebut sebagai Cawapres yang akan mendampingi Anies Baswedan. Mereka diantaranya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan Mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com