MTsN 4 Sragen Sukses Menjalankan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Alamin (P5P2RA) dengan Menggelar Karya Kreasi Seni Siswa dan Kewirausahaan

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 4 Sragen yang berada di kawasan kecamatan Plupuh menggelar kegiatan karya kreasi seni siswa sebagai Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Rahmatan Alamin (P5P2RA), dengan tema gaya hidup berkelanjutan, kearifan lokal dan kewirausahaan yang digelar di halaman sekolah, Kamis (21/12/2023).

Dalam kegiatan ini puluhan stand hasil karya siswa MTsN 4 Sragen ludes laris manis terjual dalam waktu singkat oleh para pengunjung orang tua siswa maupun masyarakat sekitar sekolah.

Kegiatan positif ini telah dilaksanakan ke tiga kalinya ini dengan diikuti para siswa kelas tujuh dan delapan, mulai dari kelas A, B, C, D, E di sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 Sragen tersebut, guru, karyawan dan tamu undangan lainnya juga terlihat sangat antusias.

Selain itu, kegiatan ini juga turut dihadiri langsung Ketua Komite, Giyanto, hingga Kepala Kantor Kemenag Sragen, Ihsan Munadi.

Dalam sambutannya Kepala MTsN 4 Sragen, Sumanto menyampaikan bahwa kegiatan telah berlangsung kesekian kalinya.

“Gelar karya ini hasil dari projek penguatan profil pelajar Pancasila P5), kami laksanakan gelar karya udah ke tiga kalinya, terimakasih atas dukungan bapak ibu semua terhadap putra putrinya, selain kita belajar akademis kita juga belajar ekstra di madrasah dengan mengunakan kurikulum merdeka menyelenggarakan P5, kita mengambil 3 tema gaya hidup berkelanjutan, kearifan lokal dan kewirausahaan,” kata Sumanto didepan tamu undangan.

Selain itu, Sumanto yang telah membawa kemajuan sangat pesat bagi MTsN 4 Sragen tersebut tak henti-hentinya mengucapkan banyak terimakasih kepada guru, karyawan dan wali murid, komite sekolah yang telah ikut gotong royong memajukan sekolah, tak hanya itu ia juga membeberkan semua karya yang ditampilkan kali ini bener-benar produk buatan siswa siswi MTsN 4 Sragen.

“Semuanya hari ini yang kita jajankan adalah semuanya dalam proses bikinan anak anak, gaya hidup berkelanjutan, menanam bayan kangkung terong, cabai nangka, sayuran, jeruk semua dari putra putri sudah bisa nanam sendiri, putra putri bapak ibu sudah kita ajari disini.

Karena yang hadir banyak kami kasih voucher 25 ribu, besok tahun depan kita naikan 30 sampai 50 ribu, hasil penjualan kita kumpulkan dan untuk proyek berikutnya dan beli bibit seperti ini,” bebernya.

Selain produk asli buatan siswa, MTsN 4 Sragen juga mengandeng SMK Sahid Solo untuk minuman dan makanan yang dijual adalah kearifan lokal. Sumanto juga kembali mengingatkan bahwa kecamatan Plupuh adalah sentra penghasil batik dan para siswa yang tampil adalah siswa unggulan dan berprestasi.

“Yang selanjutnya untuk kewirausahaan kita memang di daerah produksi batik, kita membuat kristik dan lain proses bingkai, kita pamerkan nanti, kita dapat sponsor dari batik Dwi Ratih pilang Masaran kita jual 50 persen dari harga yang jual dari sana.

Kami membuat stand komplit, mulai dari tataan, dari Pramuka, lomba PBB kita jadi pasukan terbaik dan suporter terbaik selain ini setiap ada event,” ujar Sumanto.

Ketua Komite MTsN 4 Sragen, Giyanto mengapresiasi apa yang telah dicapai dan banyaknya prestasi yang ditunjukkan madrasah tersebut.

Ia juga trenyuh dengan ribuan medali dan juara yang diraih para siswa dalam berbagai kompetisi akademik selama selama ini.

“Saya mengapresiasi, lulusan terbaik. Kami berpesan semua harus terus melanjutkan ke jenjang berikutnya. Orangtuanya mohon jangan pingin cepat-cepat ndang duwe mantu, yang putra-putra juga jangan cepat pengin kerja jadi juragan ciki.

Karena pendidikan itu sangat penting dan berpengaruh dalam mengarungi kehidupan. Sekali lagi pesan saya, harus melanjutkan studi. Jangan cepat-cepat pengin ndang rabi,” jelasnya.

Kepala Kantor Kemenag Sragen, Ihsan Munadi ditemui JOGLOSEMARNEWS.COM mengatakan bahwa MTsN 4 Sragen benar benar telah mempraktekkan pembelajaran P5 kurikulum merdeka.

“Terbukti anak anak kita bisa menunjukkan berbagai pelajaran bisa ditampilkan, dengan ilmu semua bisa mudah, dengan seni bisa menjadi indah, ada yang PBB, Karate dan silat, madrasah itu menjadi pembelajaran agama bagi anak anak sehingga hidupnya menjadi terarah, maka salah satunya tadi ada tema Rahmatan Alamin, anak anak mulai dikenalkan dengan perbedaan toreransi dan bahwa hidup banyak perbedaan sehingga nanti dewasa tidak kaget, saya ucapkan terimakasih kepada kepala madrasah yang selama ini telah mempraktekkan dan memajukan sekolah,” ujarnya.

Huri Yanto