Beranda Daerah Kakek 75 Tahun di Depok Tewas Tergantung di Tangga, Diduga Tersetrum Saat...

Kakek 75 Tahun di Depok Tewas Tergantung di Tangga, Diduga Tersetrum Saat Ganti Lampu

Tim Inafis Polres Metro Depok mengevakuasi jasad Ade Basar (75) yang diduga tewas tersetrum listrik saat mengganti lampu di tebing tembok pembatas Perum Anyelir 3 RT 08/11 Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong, Depok, Sabtu (6/1/2024) | tempo.co

DEPOK, JOGLOSEMARNEWS.COM – Nasib kakek ini, Ade Basar  (75), sungguh memilukan. Ia ditemukan tewas dalam posisi tergantung ndi tangga.

Ia diduga tersetrum ketika mengganti lampu di tebing tembok pembatas Perum Anyelir 3 RT 08/11, Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong, Depok, Sabtu (6/1/2024) petang.

Kapolsek Sukmajaya Komisaris Margiyono membenarkan insiden tersebut dan tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta mengevakuasi jasad korban.

“Diduga tersengat listrik, kejadiannya sore sekitar pukul 15.30 WIB, anggota sudah cek TKP,” kata Margiyono, Sabtu (6/1/2024) malam.

Ia menuturkan jasad korban ditemukan saat anak-anak sedang mandi hujan. Mereka melihat korban tidak bergerak dengan posisi tersangkut di atas tangga dan kemudian memberitahu saksi bernama Moch. Salman Alfaridzi Ridwan (27).

Baca Juga :  Paksa Siswa Bersujud dan Menggonggong, Pengusaha Surabaya Ini Justru Ketahuan Terjerat Kasus Pencucian Uang!

“Oleh saksi pertama langsung mengarah ke TKP dan benar bahwa ada seorang laki-laki posisi di atas tangga dengan posisi badan nyangkut di atas tangga,” ucap Margiyono.

Saksi Moch Salman meneruskan ke grup warga dan bersama saksi Dwi Febianto (34) kembali ke TKP dan melihat ada kabel listrik berada di dekat korban.

“Selanjutnya saksi mematikan aliran listrik yang mengarah ke kabel tersebut, kemudian menurunkan korban dari atas tangga dan melapor ke Pengurus lingkungan serta Bhabinkamtibmas dan Babinsa,” ucap dia.

Setelah itu anggota Polsek dan Inafis dari Polres Metro Depok melakukan olah TKP dan mengevakuasi mayat yang masih di atas tebing pembatas perumahan.

“Pihak keluarga korban keberatan untuk dilakukan visum dan menganggap insiden tersebut sebagai musibah dengan membuat surat pernyataan,” ucap Margiyono.

Baca Juga :  Dibakar Cemburu, Pria di Belitung Timur Bunuh Kekasihnya karena Kata “Sayang” di Telepon

www.tempo.co