WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Massa yang menamakan dirinya Masyarakat Peduli Pemilu Wonogiri menggelar demo Bawaslu Wonogiri pada Selasa (13/2/2024).
Mereka menuntut kejelasan kasus uang senilai ratusan juta rupiah yang menyeret nama Ketua PPK Wonogiri berinisial HBR.
Kasus uang ratusan juta rupiah yang menyeret nama Ketua PPK Wonogiri menjadi sorotan publik. Masyarakat menuntut Bawaslu Wonogiri untuk segera mengungkap kasus ini dan memberikan penjelasan yang transparan kepada publik.
Berdasarkan pantauan, massa yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Pemilu Wonogiri tiba di depan kantor Bawaslu sekitar pukul 14.00 WIB. Para orator demo Bawaslu Wonogiri kemudian menyampaikan sejumlah tuntutan kepada Bawaslu Wonogiri, dengan orasi yang berlangsung selama kurang lebih 20 menit.
Dalam aksinya, Masyarakat Peduli Pemilu Wonogiri mempertanyakan asal usul dan tujuan HBR, mantan Ketua PPK Wonogiri Kota, membawa uang ratusan juta rupiah. Uang tersebut, yang sebagian sudah diwadahi dalam amplop cokelat, ditemukan oleh anggota Polres Wonogiri di dalam mobil HBR saat yang bersangkutan ditangkap karena kasus ganja.
“Tentang uang yang ada di dalam mobil, itu uang siapa dan dari mana? Juga untuk siapa?,” tanya Gunarto, koordinator lapangan aksi demo Bawaslu Wonogiri.
Gunarto menegaskan bahwa Bawaslu Wonogiri harus segera mengungkap dugaan tindak pidana pemilu tersebut. Bawaslu dan KPU Wonogiri harus transparan dalam menangani kasus ini.
“Saya sebagai masyarakat menanyakan hal itu kepada Bawaslu Wonogiri. Karena tersangka sudah disidik dan (kasus serta barang bukti) dilimpahkan Bawaslu Wonogiri,” beber Gunarto.
Masyarakat Peduli Pemilu Wonogiri berkomitmen untuk mengawal kasus tersebut. Mereka tidak ingin ada kecurangan dalam Pemilu 2024.
Sebelumnya HBR Ketua PPK Wonogiri, ditangkap oleh Polres Wonogiri karena kasus narkoba jenis ganja. Di dalam mobil HBR, polisi menemukan uang ratusan juta rupiah yang sebagian sudah diwadahi dalam amplop cokelat.
Ketua Bawaslu Wonogiri Joko Wuryanto menyebutkan saat ini pihaknya masih melakukan penelusuran. Ketika tercapai syarat formal material maka akan segera dijadikan temuan dan siap diregistrasi.
Yang pasti ketika dikonfirmasi,HBR mengaku mendapatkan uang tunai dari relawan berinisial T. Aris Arianto
