JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Hasto Klaim Sebelum Pemilu Jokowi Sudah Ingin Menduduki Jabatan Ketum PDIP

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto saat konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2024) | tempo.co
ย ย ย 

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM โ€“ Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut-sebut menginginkan jabatan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) menggantikan Megawati Soekarnoputri.

Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto dalam acara Bedah Buku ‘NU, PNI, dan Kekerasan Pemilu 1971’ karya Ken Ward (1972) di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (2/4/2024).

Hasto mengungkapkan upaya Presiden Jokowi yang berupaya untuk mempertahankan kepemimpinannya. Dia mengklaim Jokowi bahkan mengincar kursi ketua umum PDIP yang kini diduduki Megawati Soekarnoputri.

Menurut Hasto, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol, yakni Golkar dan PDIP.

“Jadi, jauh sebelum pemilu, beberapa bulan, antara lima-enam bulan. Ada seorang menteri powerful,” kata Hasto.

Menteri tersebut, kata Hasto, ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi. Ryaas Rasyid, mantan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden ditugaskan untuk membujuk Bu Mega, agar kepemimpinan PDI Perjuangan diserahkan kepada Pak Jokowi.

Baca Juga :  Saat Jokowi Hadir di Pembukaan Kongres III Nasdem, Sebagian Kader Nasdem Teriakkan Nama: Anies!

“Jadi, dalam rangka kendaraan politik. Untuk 21 tahun ke depan,” kata Hasto.

Upaya pengambilalihan parpol yang dipimpin Megawati ini pun pernah terjadi para era Soeharto yang ingin mempertahankan kekuasaan lewat Pemilu 1971.

‘Nah, ini harus kita lihat, mewaspadai bahwa ketika berbagai saripati kecurangan Pemilu 71, yang menurut saya 71 saja enggak cukup, ditambah 2009, menghasilkan 2024, kendaraan politiknya sama,” kata Hasto.

Presiden, yang masih merupakan kader PDIP, disebut-sebut pecah kongsi dengan partai banteng akibat perbedaan pilihan politik di Pilpres 2024. Putra Jokowi – Gibran Rakabuming Raka, menjadi cawapres Prabowo Subianto. Sementara PDIP mengusung eks Gubernur Jawa Timur sebagai calon presiden.

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana belum segera membalas pesan saat ditanya soal pernyataan Hasto mengenai upaya Jokowi jadi Ketum PDIP.

Baca Juga :  Pilih Pramono Anung di Pilkada Jakarta, Pengamat: PDIP Lakukan โ€œBunuh Diri"

Beberapa bulan lalu, Jokowi menanggapi usulan yang menyebutnya bisa menjadi Ketua Umum PDIP. Mantan Gubernur Jakarta itu mengatakan banyak kandidat lain yang lebih muda.

“Saya mau pensiun, pulang ke Solo,” kata Jokowi merujuk pada kampung halamannya saat ditemui seusai HUT ke-78 TNI di Monas, Jakarta Pusat, pada Kamis (5/10/2023).

Jokowi menyebut kandidat yang dimaksud adalah anak-anak Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri, Puan Maharani dan Prananda Prabowo.

Usul Jokowi jadi ketum PDIP disampaikan putra sulung Presiden RI pertama Sukarno, sekaligus kakak Megawati, Guntur Sukarno, dalam opininya di Harian Kompas pada Sabtu (30/9/2023).

Guntur mengatakan Jokowi perlu melanjutkan karier politiknya usai lengser sebagai Presiden. Ia menyebut Jokowi sebagai anak ideologis Bung Karno.

Dia terutama mencermati sejumlah kebijakan hilirisasi Jokowi dalam geopolitik global yang dinilai telah melaksanakan prinsip-prinsip Bung Karno.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com