JOGLOSEMARNEWS.COM Info Penting

Ini 5 Modus Kejahatan yang Perlu Diwaspadai Selama Mudik Lebaran

Ilustrasi mudik lebaran yang berjubel membuka kesempatan terjadinya aksi kejahatan | tempo.co
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Kejahatan bisa terjadi karena kelengahan korban atau adanya kesempatan bagi pelaku untuk beraksi.

Suasana hiruk pikuk saat terjadi arus mudik ataupun balik, menjadi salah satu momentum yang membuka kesempatan pelaku kejahatan untuk beraksi.

Karena itulah, di tengah euforia menyambut Lebaran, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kejahatan yang mengintai, terutama terkait dengan modus kejahatan yang marak terjadi.

Apa jenis-jenis kejahatan yang dapat terjadi selama mudik Lebaran? Ini rinciannya:

 

  1. Penipuan tiket mudik online

Seiring dengan banyaknya calon pemudik yang melakukan perjalanan secara bersamaan, diperkirakan akan terjadi persaingan yang ketat dalam mendapatkan tiket mudik serta memanfaatkan penawaran menarik melalui agen dan aplikasi travel online. Namun, di samping itu, pelaku penipuan melihat situasi ini sebagai kesempatan yang menguntungkan, terutama dengan memanfaatkan social engineering dan phising.

Beberapa jenis penipuan terkait perjalanan yang sering terjadi mencakup pertama, penggunaan domain dan URL yang mencurigakan yang meniru merek dan situs web terkemuka. Kedua, adalah upaya phising melalui surel, SMS, atau pesan WhatsApp kepada pengguna untuk memperdaya mereka agar mengunduh lampiran atau file APK berbahaya.

 

  1. Agen travel bayangan

 

Salah satu taktik lainnya adalah melalui penyedia jasa perjalanan ilegal, di mana para penipu menawarkan reservasi perjalanan dengan tarif yang sangat murah melalui berbagai platform media sosial. Saat para pemudik mentransfer dana kepada penyedia jasa perjalanan ilegal tersebut, mereka pada akhirnya membayar penyedia jasa perjalanan yang sebenarnya, seperti hotel atau maskapai penerbangan, dengan menggunakan informasi pembayaran yang dicuri.

 

  1. Pemalsuan tiket mudik gratis

Direktur Angkutan Jalan dan Multimoda Kementerian Perhubungan, Ahmad Yani, menemukan tanda-tanda adanya pemalsuan tiket mudik gratis yang kemudian diperdagangkan. Menurutnya, terdapat informasi bahwa tiket-tiket mudik gratis yang diselenggarakan oleh pemerintah telah dijual secara besar-besaran kepada masyarakat oleh oknum tertentu.

Ahmad Yani menjelaskan bahwa oknum yang terlibat dalam penjualan tiket gratis tersebut melakukan tindakan penggandaan. Artinya, tiket-tiket yang awalnya didistribusikan oleh Kementerian Perhubungan disalin dengan hasil cetakan yang sangat mirip, kemudian dijual kepada masyarakat dengan harga di bawah harga resmi agen.

 

  1. Modus geser tas

Ketika arus mudik dan balik Lebaran berlangsung, situasi padat dan ramai di bandara, stasiun, terminal, serta pelabuhan akan terjadi. Salah satu tindakan kriminal yang sering terjadi dalam keramaian tersebut adalah modus geser tas.

Modus geser tas merupakan bentuk pencurian di mana pelaku menggeser tas korban menggunakan kakinya. Setelah mendekati sasaran, tas kemudian diambil dan seringkali diserahkan kepada rekan pelaku. Tindakan pencurian semacam ini umumnya terjadi di restoran, terminal, dan bandara selama musim mudik Lebaran.

 

  1. Pencurian di rumah yang ditinggalkan saat mudik Lebaran

Dilansir dari humas.polri.go.id, Kepolisian Daerah Maluku Utara telah menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi tindakan pencurian di rumah-rumah yang ditinggalkan saat musim mudik Lebaran.

Kapolda Maluku Utara, melalui Kabidhumas Polda Malut, AKBP Bambang Suharyono, S.I.K., M.H., dalam pernyataannya pada Rabu, 27 Maret 202, menekankan bahwa peningkatan jumlah rumah yang ditinggalkan selama musim mudik Lebaran seringkali menjadi target bagi pelaku kejahatan.

Menurutnya, tindakan kriminal semacam ini bukanlah hal baru karena para pelaku sering kali telah memantau sasaran mereka. Sebagai tindakan pencegahan, penduduk yang akan meninggalkan rumah untuk mudik disarankan untuk menitipkan rumah mereka kepada tetangga.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com