JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pertemuan antara Puan Maharani dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara gala dinner Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum (WWF) ke-10 di Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali, Minggu (19/5/2024) malam mengundang apresiasi maupun spekulasi dari sejumlah pihak.
Sebagian yang mengapresiasi menyatakan bahwa pertemuan Puan dan Jokowi tersebut membawa angin segar dan kesejukan, di tengah ketegangan antara Jokowi dan PDI Perjuangan.
Namun di sisi lain, muncul spekulasi pertemuan tersebut merupakan sinyal mengenai sikap PDI Perjuangan ke depan.
Terkait dengan hal itu, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan, pertemuan itu sebagai hal biasa. Keduanya melakukan pertemuan dalam tugas kenegaraan.
“Pertemuan antara Pak Jokowi sebagai presiden, dengan Mbak Puan selaku Ketua DPR RI dilaksanakan dalam fungsi legal-formal, dan tugas-tugas kenegaraan, di mana Indonesia jadi tuan rumah konferensi yang sangat penting WWF,” kata Hasto dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2024).
Dia, PDI Perjuangan secara kepartaian memang memiliki agenda besar dalam acara WWF itu, yakni menguatkan kelestarian lingkungan, terutama air.
Sikap politik PDI Perjuangan selama ini ialah menyelamatkan kehidupan seperti yang selalu diperintahkan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
“Termasuk menjaga sumber mata air, menjaga lingkungan hidup, itu suatu preferensi internasional yang senafas dengan ideologi partai dan selama ini menjadi concern PDI Perjuangan,” kata Hasto.
Ia menyampaikan, PDI Perjuangan secara kepartaian juga banyak berbicara dan memperjuangkan kelestarian lingkungan.
“Melakukan perawatan sungai, membersihkan sungai, menyelamatkan sumber-sumber mata air, melakukan penghijauan, dan itu menjadi kultur yang dibangun Partai,” kata Hasto.