JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM โ Di penghujung kekuasaannya, Presiden Jokowi lagi-lagi membuat kebijakan kontroversial yang diibaratkan menjual kedaulatan negara ke negara lain.
Kebijakan itu adalah membuka keran ekspor pasir laut. Tak pelak, kebijakan itu membuat mantan menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menunjukkan respon menangis melalui akun X miliknya.
Ketika memposting ulang pemberitaan tentang dibukanya kembali ekspor pasir laut yang sempat dilarang 20 tahun lalu, Susi Pudjiastuti menampakkan respon sedih.
Dalam pengamatan Tempo, Susi juga menyematkan postingannya berupa emot tangisan terkait Pemerintah Jokowi yang membuka kembali keran ekspor pasir laut. Postingan yang dibuat Susi dalam media sosial X itu viral hingga 19.000 ย warganet memposting ulang cuitan yang sama.
Perlu diketahui bahwa pemerintah Jokowi melalui Kementerian Perdagangan (Kemendagri) kembali membuka keran ekspor pasir laut.
Hal tersebut berdasarkan adanya pengesahan peraturan Menteri Perdagangan Nomor 21 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 23 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Ekspor.
Setelah adanya aturan tersebut puluhan perusahaan berlomba mendaftar sebagai pengeruk pasir. Setidaknya 66 perusahaan saat ini sedang mengantri pengajuan izin pengelolaan pasir laut ke Kementerian Kelautan dan Perikanan.
KKP telah mengumumkan tujuh lokasi pembersihan hasil sedimentasi tersebar di perairan laut Jawa, Selat Makassar, Natuna, dan Natuna Utara.
Secara rinci tujuh lokasi itu berada laut Kabupaten Demak, Kota Surabaya, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang, perairan sekitar Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Balikpapan, serta perairan di sekitar Pulau Karimun, Pulau Lingga, dan Pulau Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.
Manajer Kampanye Pesisir Laut dan Pulau Kecil Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Parid Ridwanuddin mengkritik keras kebijakan pemerintah Jokowi yang membuka kembali keran ekspor pasir laut.
Menurut dia, ekspor pasir laut sama dengan menjual kedaulatan Indonesia ke negara lain. Parid menilai penambangan pasir laut menyebabkan daratan Indonesia semakin mengecil, sementara negara lain yang mendapatkan pasir laut itu bakal makin luas daratannya.
“Kalau kita lihat, kerugiannya adalah selain pulau-pulau hilang, daratan Indonesia semakin mengecil, tapi daratan tetangga sebelah tuh, Singapura semakin meluas,” katanya saat dihubungi Tempo pada Minggu (15/9/2024).
Hal tersebut, menurut dia, jelas berimbas ke kedaulatan Indonesia. “Artinya kalau pemerintah mengekspor pasir laut itu, artinya dia menjual kedaulatan Indonesia kepada negara lain dan ini berbahaya,” tutur Parid.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com