SUKOHARJO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Lomba bercerita tingkat SD/MI se-Kabupaten Sukoharjo dalam rangka peringatan Hari Kunjung Perpustakaan 2024 berlangsung meriah pada Kamis (26/9/2024).
Bertempat di halaman Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Sukoharjo, lomba yang mengusung tema Cerita Cinta Sukoharjo: Dari Buku Menuju Indonesia Maju itu diikuti oleh 23 peserta dari berbagai sekolah.
Para peserta tersebut tampil dengan penuh semangat saat membawakan cerita-cerita legenda lokal Sukoharjo karya Daniel Agus Maryanto.
Dalam kompetisi yang ketat itu, Nabila Sigit Zaqiyah dari MIN 2 Sukoharjo tampil sebagai Juara Pertama. Dengan nilai tertinggi 280, ia berhasil memukau para juri dengan kemampuan bercerita yang kuat dan penguasaan materi yang sangat baik.
Itu bukan pertama kalinya Nabila menjuarai lomba bercerita. Dalam tiga tahun terakhir, ia telah konsisten meraih posisi teratas, termasuk tahun ini sebagai Juara Pertama.
Juara kedua diraih oleh Jovanka Artanti Wibowo dari SD Tarakanita Sukoharjo dengan nilai 275, hanya terpaut sedikit dari Nabila. Sedangkan posisi ketiga ditempati oleh Itsnaini Aerilyn Bellvania dari MIN 5 Sukoharjo dengan nilai 274. Meskipun selisih nilai antar-juara sangat tipis, ketiga peserta ini menunjukkan performa luar biasa dengan gaya bercerita yang unik dan penghayatan mendalam.
Selain juara utama, kategori harapan juga cukup kompetitif. Vincentia Elora Upadana dari SD Tarakanita Sukoharjo menempati posisi Harapan I dengan nilai 269, diikuti oleh Yasmin Kamilah dari MIN 5 Sukoharjo sebagai Harapan II dengan nilai 268, dan Gracella Putri Callia dari SD Kristen Widya Wacana sebagai Harapan III dengan nilai 265.
Sementara itu, penghargaan juara favorit diberikan kepada Caroline Adonai Cahaya Kristina dari SD Tarakanita Sukoharjo dan Zakariya Ahmad Zaid dari SDIT Fatahillah.
Sriyono, S.Pd yang akrab disapa Kak Yo, salah satu juri yang juga seorang pendongeng profesional, mengapresiasi semangat yang ditunjukkan para peserta.
“Persaingan nilai cukup ketat, bahkan beberapa peserta memiliki nilai yang sama atau selisihnya sangat tipis. Di tengah era digital, saya sangat bangga melihat semangat anak-anak ini. Di zaman sekarang, teknologi sering kali menjauhkan mereka dari buku, tetapi mereka membuktikan bahwa bercerita masih bisa menjadi bagian penting dari kehidupan mereka,” ujar Kak Yo.
Sementara itu, Kepala Bidang Perpustakaan Dispusip Sukoharjo, Sujarwo, S.E., M.Si juga menyatakan kegembiraannya terhadap pelaksanaan lomba tersebut.
“Lomba bercerita ini bukan hanya hiburan, tetapi juga menjadi sarana untuk mengedukasi siswa agar lebih giat membaca. Jumlah peserta yang meningkat dari tahun ke tahun adalah kabar yang menggembirakan bagi kami,” katanya.
Untuk diketahui, lomba bercerita kali ini tidak hanya mengandalkan kemampuan verbal para peserta. Beberapa peserta juga membawa alat peraga seperti gambar, patung, boneka, hingga miniatur buaya dan perahu untuk memperkuat penghayatan cerita yang mereka bawakan.
Cerita-cerita yang dibawakan sebagian besar berasal dari karya legenda lokal seperti “Terjadinya Keraton Pajang,” “Legenda Ki Ageng Balak,” “Asal Muasal Sukoharjo,” dan “Legenda Ki Ageng Sutawijaya,” yang ditulis oleh Daniel Agus Maryanto.
Lebih jauh, Sujarwo berharap kegiatan seperti itu dapat terus dilaksanakan untuk menginspirasi anak-anak agar semakin mencintai membaca dan belajar bercerita, serta menjadi sarana bagi mereka untuk melatih keterampilan komunikasi dan berkreasi. Suhamdani