SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Mengajarkan tata cara berwudhu sejak dini menjadi salah satu langkah penting yang diambil oleh SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta untuk mendukung kesempurnaan salat para siswanya.
Sekolah yang berlokasi di Jalan Kartini No. 1, Barat Pura Mangkunegaran Solo itupun secara konsisten mengadakan pembinaan wudhu bagi peserta didik setiap hari Selasa, sebagaimana yang terlihat pada Selasa (3/9/2024).
Koordinator Pendidikan Agama Islam (PAI), Dwi Jatmiko, MPd, menjelaskan wudhu merupakan syarat sahnya salat yang wajib dilakukan sebelum salat. Oleh karena itu, peserta didik perlu diajarkan agar mampu mempraktikkan wudhu dengan benar.
“Sesuai dengan program Al Islam dan Kemuhammadiyahan yang dipimpin oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Al Islam Kemuhammadiyahan, Ahmad Syaufuddin, MPd, dan disupervisi oleh Kepala Sekolah Hj Sri Sayekti, MPd, kami memiliki program Ismuba yang mencakup kegiatan tertib ibadah dari pukul 07.00 hingga 07.45 WIB,” ungkap Dwi Jatmiko, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
Dwi Jatmiko menambahkan bahwa dalam mendampingi siswa di lapangan, terutama di area sekolah sehat lantai 1, ia harus teliti. Jika ada siswa yang wudhunya kurang sempurna, ia akan meminta mereka mengulang hingga benar-benar sempurna.
“Anak-anak biasanya rawan tidak sempurna dalam membasuh tangan hingga siku dan mengusap kepala hingga telinga,” jelasnya.
Mengenai metode pembelajaran, Dwi Jatmiko menjelaskan bahwa penggunaan metode demonstrasi sangat efektif dalam membantu siswa memahami tata cara wudhu. Dalam proses ini, gerakan-gerakan rukun dan sunah wudhu ditunjukkan melalui contoh pada gambar, sehingga siswa lebih mudah memahaminya.
“Pembelajaran wudhu tidak hanya sekadar hafalan, tetapi siswa harus benar-benar memahami materi yang diajarkan. Tanya jawab juga dilakukan untuk memperbaiki pemahaman yang mungkin salah,” tambahnya.
Metode demonstrasi ini sangat efektif, terbukti semua siswa mulai serius memperhatikan materi dan tidak malu-malu untuk mempraktikkan wudhu. Alhasil, kemampuan praktik wudhu siswa semakin meningkat.
Agung Sudarwanto, M.Sn, salah satu wali kelas Fase B dengan pengelompokan kelas Seni, menyampaikan bahwa mengajarkan wudhu kepada siswa kelas IV membutuhkan kesabaran ekstra.
“Beberapa gerakan wudhu, seperti berkumur, memasukkan air ke hidung, serta membasuh kepala dan telinga, cukup kompleks. Apalagi siswa kelas seni cenderung lebih aktif bergerak,” jelas Agung Sudarwanto.
Ki Agung, sapaan akrabnya, berharap agar anak-anak bisa terbiasa dan konsisten mempraktikkan wudhu dalam kehidupan sehari-hari.
“Semoga mereka tetap istiqomah menerapkan semua pembiasaan yang sudah kami ajarkan,” harapnya. Suhamdani
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com