WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menjelang pergantian tahun, banyak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mengeluhkan masih lesunya kondisi usaha. Penurunan daya beli masyarakat dan persaingan yang ketat menjadi faktor utama yang memengaruhi performa bisnis kecil dan menengah.
Di tengah situasi ini, pelaku UMKM harus segera mengambil langkah strategis untuk tetap bertahan dan bersiap menghadapi peluang di tahun 2025.
Menurut berbagai sumber, penurunan omzet rata-rata mencapai 20% dibandingkan tahun lalu, khususnya di sektor kuliner, fesyen, dan kerajinan.
Penyebab utama adalah daya beli yang turun akibat inflasi. Banyak masyarakat lebih memilih menahan pengeluaran untuk kebutuhan yang sifatnya sekunder.
Tidak hanya data, keluhan juga datang langsung dari para pelaku UMKM. Yuni (36), pemilik usaha camilan tradisional di Wonogiri, mengungkapkan tantangan yang ia hadapi.
“Omzet saya bulan ini turun hampir separuh dibandingkan akhir tahun lalu. Padahal, harga bahan baku terus naik. Sementara, saya tidak bisa menaikkan harga jual terlalu tinggi karena pelanggan pasti lari,” keluh dia, Senin (9/12/2024).
Hal serupa juga disampaikan oleh Rafi (42), pemilik usaha sablon kaos. Sekarang ini bisnisnya sepi pesanan, apalagi dari pelanggan besar seperti komunitas atau sekolah. Sementara itu, biaya listrik dan bahan baku seperti tinta sablon naik.
“Rasanya usaha ini seperti jalan di tempat,” ujar dia.
Lantas dengan kondisi itu strategi apa yang dapat dilakukan pelaku UMKM?
Berikut adalah beberapa langkah strategis yang dapat diterapkan pelaku UMKM untuk mengatasi kondisi ini:
A. Diversifikasi Produk atau Layanan
Menawarkan produk baru yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dapat membantu meningkatkan omzet. Misalnya, jika usaha kuliner biasanya menjual makanan premium, cobalah menambahkan menu dengan harga terjangkau untuk menjangkau pasar lebih luas.
B. Manfaatkan Digital Marketing
Dengan biaya yang relatif murah, pelaku UMKM dapat memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produknya. Membuat konten menarik, seperti promo akhir tahun atau giveaway, dapat meningkatkan daya tarik pelanggan.
C. Kolaborasi dengan Usaha Lain
Berkolaborasi dengan usaha lain, seperti membuat paket bundling produk atau promosi bersama, dapat memperluas jangkauan pasar.
D. Tawarkan Diskon Akhir Tahun
Momentum akhir tahun dapat dimanfaatkan dengan memberikan diskon besar untuk menghabiskan stok produk. Ini juga menjadi cara untuk menarik pelanggan baru.
E. Ajukan Pendanaan Mikro
Jika masalah utama adalah modal, pelaku UMKM dapat memanfaatkan program pinjaman mikro dari pemerintah, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) atau program pembiayaan dari koperasi setempat.
F. Ikut Program Pelatihan
Pemerintah dan berbagai lembaga kini banyak menawarkan pelatihan manajemen bisnis, digitalisasi, dan pengelolaan keuangan untuk UMKM. Pelatihan ini bisa menjadi bekal penting untuk berkembang di tahun mendatang.
Meski tantangan saat ini berat, para pelaku UMKM diminta untuk tetap optimis menyambut tahun 2025. Ingat tetap ada harapan, seperti tren belanja masyarakat yang digadang-gadang meningkat menjelang Ramadan dan Lebaran 2025 bisa menjadi momentum kebangkitan bagi para pelaku usaha kecil.
Saat ini adalah waktu untuk berbenah. Jangan menyerah, terus lakukan inovasi, dan manfaatkan semua peluang yang ada. Karena biasanya, badai pasti berlalu, dan kesempatan besar selalu ada di depan mata.
Dengan langkah yang tepat, UMKM tetap memiliki peluang besar untuk bangkit dan bahkan tumbuh lebih kuat di tahun mendatang. Aris Arianto