JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dalam dua hari, dua gunung berapi di Indonesia menunjukkan aktivitas erupsi yang signifikan. Gunung Marapi di Sumatera Barat dan Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur sama-sama mengalami letusan pada Rabu (18/6/2025), hingga memicu kewaspadaan warga dan aparat setempat.
Letusan Gunung Marapi tercatat sekitar pukul 15.32 WIB. Abu vulkanik tampak membumbung hingga 250 meter di atas puncak, mengarah ke timur laut. Durasi erupsi terbilang singkat, sekitar 43 detik, namun cukup untuk menandai peningkatan aktivitas vulkanik.
“Kolom abu terpantau berwarna kelabu dengan intensitas sedang, amplitudo maksimum mencapai 31,2 mm,” ujar Teguh Purnomo, petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi.
Gunung Marapi saat ini berstatus Level II (Waspada). Aktivitas wisata dan pendakian dilarang dalam radius 3 km dari Kawah Verbeek. Warga juga diimbau untuk menghindari bantaran sungai yang berhulu di puncak, mengingat potensi lahar bisa meningkat saat hujan turun.
Sehari sebelumnya, Selasa (17/6/2025), Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur juga mengalami erupsi. Erupsi eksplosif terjadi pada pukul 17.35 WITA. Kolom abu yang dimuntahkan diperkirakan mencapai ketinggian hingga 10.000 meter di atas puncak atau lebih dari 11.500 meter di atas permukaan laut.
Hujan kerikil dilaporkan mengguyur Desa Boru yang berada dalam radius 6 hingga 7 kilometer dari gunung, disertai suara gemuruh, kilat, dan guntur. Fenomena tersebut menguatkan dugaan bahwa erupsi kali ini bersifat eksplosif dan bermuatan tinggi.
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, mengungkapkan bahwa Tim Tanggap Darurat telah diberangkatkan ke lokasi terdampak untuk memberikan pendampingan teknis serta memperkuat pemantauan.
“Kami pastikan tim hadir di lapangan untuk validasi data, mendukung pengawasan visual dan seismik, serta membantu Pos Pengamatan di Desa Pululera,” ujar Wafid dari Bandung.
Sebagai langkah antisipasi, warga dan wisatawan dilarang memasuki radius 7 km dari pusat letusan, serta sektoral 8 km di arah barat daya hingga timur laut. Ancaman banjir lahar juga diperkirakan meningkat, terutama bagi kawasan pemukiman di sekitar aliran sungai yang berhulu di puncak Lewotobi.
Pemerintah daerah dan instansi terkait diminta terus berkoordinasi dengan PVMBG. Sosialisasi kepada warga diminta ditingkatkan, agar masyarakat tetap waspada namun tidak panik.
Gunung Lewotobi Laki-laki telah dinaikkan statusnya ke Level IV (Awas) sejak Selasa (17/6/2025) pukul 15.00 WITA, seiring lonjakan aktivitas kegempaan yang signifikan. [*]
Berbagai sumber
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.