Beranda Daerah Karanganyar Kisah Bocah 8 Tahun asal Karanganyar Yang Alami Traumatic Gara-gara Melihat Kerusuhan...

Kisah Bocah 8 Tahun asal Karanganyar Yang Alami Traumatic Gara-gara Melihat Kerusuhan Wamena. DKK Intensifkan Pendampingan Psikis 

Foto/Humas
Bupati saat memberikan santunan kepada warga Karanganyar yang pulang ke kampung halaman pasca kerusuhan Wamena. Foto/Humas

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM Dinas kesehatan kabupaten (DKK) Karanganyar masih terus mendamping Z (8) salah satu warga yang mengalami trauma akibat dampak kerusuhan Wamena.

Bocah yang masih duduk dibangku sekolah dasar tersebut, saat ini mengikuti orang tuanya pulang ke kampung halamannnya di Ngunut Kelurahan Tawangmangu.

Kepala DKK Karanganyar, Cucuk Heru Kusumo mengatakan traumatic yang dialami Z disebabkan karena melihat sendiri peristiwa kerusuhan yang terjadi di Wamena.

“Dari kondisi seperti itu (melihat sendiri kejadian), menyebabkan Z mengalami trauma psikologis dan sampai saat ini, masih terus kami lakukan pendampingan,” papar Cucuk Rabu (23/10/2019).

Menurutnya pemulihan kondisi psikologis, sangat tergantung kondisi sesaat dan kondisi proses dan lingkungannya. Secara psikologis rasa trauma itu memang tidak bisa terlihat secara  langsung.

Baca Juga :  Kesbangpol dan IPARI Karanganyar Gelar Pembinaan Kerukunan Umat Beragama

Hal itu akan terlihat dari proses perubahan perilaku dan tampilan yang bersangkutan. Sehingga dibutuhkan waktu dan tahapan.

“Kita berharap, kondisi psikologis Z dapat kembali pulih,” ujarnya.

Sebagaimana diberitakan, sebanyak 21 KK atau sekitar 40 orang warga Karanganyar terdampak kerusuhan Wamena telah kembali ke kampung halamannya secara bergelombang. Sampai saat ini, berdasarkan data dari Dinas Sosial (Dinsos) Karanganyar, masih ada 17 warga Karanganyar yang masih bertahan di Wamena.

Kepala Dinsos Karanganyar, Agus Hery Bindarto, mengatakan selama berada di kampung halamannya, tetap menjadi tanggungjawab Pemkab.

“Pemkab tetap memfasilitasi dan memperhatikan warga terdampak kerusuhan ini selama berada di Karanganyar. Kita juga sedang mendata, apakah mereka akan kembali ke Wamena atau tetap di Karanganyar. Jika ingin kembali, kami akan memfasilitasi, dan jika tetap berada di Karanganyar, kami akan memberikan pelatihan kerja dan mengurus segala dokumen kependukan mereka,” jelasnya. Wardoyo