Beranda Daerah Karanganyar Cerita Keanehan Sebelum Komplotan Maling Beraksi Bobol 2 Kantor di Karanganyar. Sejak...

Cerita Keanehan Sebelum Komplotan Maling Beraksi Bobol 2 Kantor di Karanganyar. Sejak Sore Hari, Warga Sempat Resah dan Takut Keluar Rumah Gegara Merebak Isu Ini!

Kondisi lemari di Balai Desa Krendowahono Karanganyar yang terlihat rusak bekas dibuka paksa komplotan pencuri. Foto/Wardoyo
Kondisi lemari di Balai Desa Krendowahono Karanganyar yang terlihat rusak bekas dibuka paksa komplotan pencuri. Foto/Wardoyo

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM Kasus komplotan pencuri yang beraksi membobol kantor Desa Krendowahono Karanganyar dan kantor Polindes setempat, Selasa (24/3/2020) dinihari, menyisakan cerita lain.

Menurut sejumlah warga, sebelum kawanan pencuri beraksi, sore harinya warga di desa itu sudah dihantui keresahan.

Penyebabnya, beredar isu bahwa di desa itu ada salah satu warga yang disebut menjadi ODP (orang dalam pemantauan) corona virus.

Meski belum terkonfirmasi, kabar yang santer merebak di kalangan warga itu sempat membuat warga ketakutan dan tak berani keluar rumah sejak sore hari.

“Entah kebetulan atau memang sudah dibaca, sejak sore hari kemarin warga memang banyak yang tidak keluar rumah. Lantaran merebak isu di sekitar lokasi kejadian ada warga yang ODP corona. Nggak tahunya, paginya dapat kabar balai desa kebobolan,” ujar Joko, salah satu tokoh setempat kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (25/3/2020).

Lebih lanjut, Joko menengarai aksi komplotan pelaku yang membobol balai desa dan polindes itu, diduga memang sengaja memanfaatkan situasi.

Karena warga ketakutan dan tak berani keluar rumah sejak merebak isu ODP Corona sore harinya, sehingga situasi desa menjadi lengang menjelang dinihari.

“Memang sempat resah kemarin sore gara-gara isu ODP corona itu. Harapan kami mudah-mudahan pelaku pencuriannya segera terungkap,” tuturnya.

Seperti diketahui, komplotan pencuri yang diperkirakan berjumlah lebih dari satu orang itu, beraksi dengan menjebol pintu depan kantor Balai Desa di wilayah Kecamatan Gondangrejo tersebut.

Data yang dihimpun di lapangan, aksi pencurian diketahui sekitar pukul 05.30 WIB oleh petugas kebersihan balai desa, Markoni (61).

Saat hendak membuka kantor, ia kaget mendapat pintu sudah tidak terkunci. Ia makin terkejut saat melihat dalam kantor sudah acak-acakan dan sebagian barang sudah raib.

“Dari hasil pendataan kami, barang yang hilang diantaranya satu laptop Asus, dua monitor LED, satu CPU dan proyektor. Tahunya tadi pagi petugas yang biasa membersihkan kantor, kaget mau mbuka kantor ternyata pintunya sudah terbuka,” papar Kades Krendowahono, Syarief Hidayat kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (24/3/2020).

Ia memperkirakan pelaku beraksi 03.00 WIB saat situasi desa tengah lengang. Kebetulan, balai desa belum memiliki CCTV dan saat kejadian tidak ada petugas penjaganya.

Lokasi balai desa juga terletak di tepi jalur poros antar desa antar kecamatan. Selain menggasak perlengkapan elektronik di balai desa, pelaku juga membobol polindes yang bersebelahan dengan balai desa dan menggasak uang Rp 400.000.

“Total kerugian kami laporkan sekitar Rp 10 juta. Kalau melihat barang yang diambil banyak dan berukuran besar, kalau hanya satu orang kok rasanya enggak mungkin,” tutur Syarief.

Lebih lanjut, ia menyampaikan akibat hilangnya komputer, CPU dan laptop desa itu, memang agak berdampak.

Meski pelayanan tetap jalan, namun Pemdes juga sedikit kerepotan lantaran banyak data-data desa yang tersimpan di dalam laptop dan perangkat yang digondol pelaku.

Menurut Syarief, kejadian itu sudah dilaporkan ke Polsek Gondangrejo dan langsung ditindaklanjuti dengan olah TKP tadi pagi. Wardoyo