Beranda Umum Nasional Dapat Tantangan Debat, Susi Pudjiastuti Minta Effendi Gazali Debat Langsung dengan Nelayan

Dapat Tantangan Debat, Susi Pudjiastuti Minta Effendi Gazali Debat Langsung dengan Nelayan

Susi Pudjiastuti. Foto: Tempo.co/Muhammad Hidayat

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Polemik dan berdebatan terkait ekspor benih lobster menyusul penangkapan eks Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, masih terus terjadi.

Terkini, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menjawab tantangan debat Ketua Komisi Pemangku-Kepentingan dan Konsultasi Publik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP2-KKP) Effendi Gazali soal pembukaan ekspor benih lobster.

Susi meminta Effendi berdebat dengan nelayan.

“Suruh debat sama nelayan namanya Rahman,” kata Susi dalam pesan pendek kepada Tempo, Senin (30/11/ 2020). Susi tidak menjelaskan latar belakang nelayan yang disebut.

Beberapa waktu lalu, Susi mengunggah sebuah berita tentang Effendi yang berisi polemik benur. Effendi pun menantang Susi berdebat untuk menjawab cuitan itu.

“Di media sosial ada kalimat apakah Effendi masih berani diskusi dengan Bu Susi setelah penangkapan (Edhy Prabowo). Saya siap diskusi. Ayo di mana, apakah di DPR, di media, mudah-mudahan Bu Susi hadir,” katanya dalam webinar bersama Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI).

Baca Juga :  MKD DPR Akan Panggil Anggota Dewan yang Tuding ‘Partai Coklat’ di Pilkada 2024

Effendi akan memberikan masukan terhadap Susi terkait ekspor benih lobster berdasarkan kajiannya. Sebab dalam dua tahun terakhir, dia mengaku mendalami program ini secara serius.

Berdasarkan informasi yang ia himpun, Effendi mengatakan selama Susi menyetop ekspor benur, penyelundupan terhadap komoditas itu masih terus terjadi.

Eksportir, kata dia, mengirimkan benih melalui Singapura ke negara-negara tujuan seperti Vietnam.

Dalam debat, Effendi juga ingin menanyakan soal potensi benih lobster yang mencapai 850 miliar per tahun. Pada masa kepemimpinan Susi, kata dia, mengatakan benur belum bisa diternak seperti udang faname.

Padahal di seluruh dunia, seperti Australia, Effendi menekankan sudah banyak hatchery yang menternak lobster. Lobster ini pun bisa dipindahkan ke tambak sehingga memiliki nilai tambah.

Baca Juga :  Konsekuensi Penggunaan AI dalam Proses Pembelajaran, Ini Warning dari Wakil Menteri Stella Christie

www.tempo.co