Beranda Daerah Boyolali Derita Ratatam dan Wahyuni, Bayinya Menderita  Hydrocephalus, Masih Merawat Neneknya yang  Kena...

Derita Ratatam dan Wahyuni, Bayinya Menderita  Hydrocephalus, Masih Merawat Neneknya yang  Kena Stroke

Wahyuni dan bayinya yang menderita hydrochepalus / Foto: Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM Cobaan hidup tengah dirasakan pasangan Ratatam (40) dan Wahyuni (30) warga Dukuh Srimulyo Rt 01 Rw 02, Desa Karanggeneng, Kecamatan Boyolali Kota.

Putranya terkena penyakit hydrocephalus (kepala membesar) dan nenek derita stroke.
Muhammad Al Akbar (2,5 bulan) hanya bisa berbaring di tempat tidur.

Beruntung hingga kini berbagai uluran tangan datang dari berbagai lembaga dan perorangan.

“Kalau bantuan memang cukup banyak, bisa meringankan keluarga” ujar Wahyuni, Minggu (15/8/2021).

Wahyuni mengaku sudah mengurus surat- surat untuk pengobatan putranya tersebut dengan dibantu RT dan tetangga.

Rencananya, pada Jumat (20/8) mendatang, putranya itu akana menjalani pemeriksaan scan I RS Dr  Moewardi, Solo.

“Kalau tak ada bantuan, kami tak bisa memeriksakan Muhammad. Saya ini murni ibu rumah tangga dan suami kerja serabutan,” ujarnya penuh iba.

Baca Juga :  Elf Bermuatan Pakaian Terbakar di Ruas Tol Boyolali, Sempat Ada Ledakan, Kerugian Rp 150 Juta

Setiap hari, anaknya  itu hanya berbaring di tempat tidur saja. Beruntung dia tidak suka rewel dan mudah dirawat.

“Minumnya susunya sangat kuat karena kebetulan belum diberi makan jenis makanan padat. Hanya kalau lapar dan ingin minum susu kadang menangis.”

Kelainan Akbar sudah diketahui sejak masih dalam kandungan. Saat kandungan berusia tiga bulan sempat dilakukan pemeriksaan USG. Saat itu, petugas USG menyatakan bahwa kondisi janin di kandungan sehat.

Hingga kandungan berumur 6 bulan, dia merasakan keanehan.

“Kandungan saya ini rasanya nggandul (menggantung).”

Lalu dia memeriksakan lagi ke dokter kandungan dan kemudian diberitahu dokter bahwa janin mengalami kelainan. Diapun hanya bisa pasrah dan berharap ada anaknya lahir selamat. Meskipun proses kelahirannya harus dilakukan dengan bedah cesar.

Baca Juga :  Kenaikan Upah 6,5% Belum Cukup untuk Penuhi Kebutuhan Buruh di Boyolali, Ini Alasannya

”Kami berharap anak saya ini bisa sembuh seperti bayi normal lainnya. Saya saat ini juga merawat ibu yang terkena serangan stroke,” ujarnya.  Waskita