SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kabupaten Sragen akan mengirimkan dua atlet untuk bergabung mewakili Pemprov Jateng di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XX di Papua 2 sampai 15 Oktober mendatang.
Dua atlet itu adalah Yovita Bunga Arufani (20) dan Fauziah Rahma Pratista (19). Yovita akan turun di cabang olahraga bola volly indoor sedang Fauziah akan berlaga di cabor renang.
Menjelang keberangkatan ke Papua, kedua atlet berwajah rupawan itu berkesempatan pamitan dan meminta doa kepada Bupati Sragen di ruang bupati, Kamis (16/9/2021) sore.
Mereka akan berangkat bersama satu pelatih renang yang mendampingi Fauziah. Ketiganya berpamitan ke Bupati dengan didampingi Ketua KONI Sragen, Subono, Kepala Disparpora Yuseph Wahyudi dan beberapa pengurus KONI.
Ketua KONI Kabupaten Sragen, Subono mengatakan untuk PON 2020 di Papua, Sragen berkontribusi mengirimkan 3 orang terdiri dari 2 atlet dan 1 pelatih.
Mereka akan bertanding di cabor volly indoor atas nama Yovita dan renang atas nama Fauziah. Menurutnya sebenarnya ada 8 atlet Sragen yang memiliki kans untuk berlaga di PON XX ini.
Hanya saja, lima di antaranya batal dengan berbagai alasan. Mereka yang batal adalah atlet tarung Drajat dan Petanque.
Atlet tarung Drajat yang sebelumnya meraih emas di Porprov batal berangkat karena alasan pekerjaan yang tak bisa ditinggalkan.
Sedangkan atlet petanque yang sebenarnya sempat juara umum, batal berangkat lantaran cabor itu belum dipertandingkan di PON kali ini.
“Jadi jumlah atlet yang kita kirim ke PON kali ini memang turun dibanding PON sebelumnya,” ujarnya seusai mendampingi pamitan ke bupati.
Meski demikian, KONI tetap menarget dua atlet yang dikirim kali ini bisa meraih prestasi maksimal dan mempersembahkan medali emas.
Ia optimis keduanya bisa meraih target lantaran melihat semangat tinggi dan pengalaman yang mereka miliki di kandang olahraga baik nasional maupun internasional.
“Termasuk pengalaman di luar negeri juga si Fauziah itu,” imbuh Subono.
Sementara, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati meminta keduanya untuk semangat dan menunjukkan prestasi terbaik di pentas olahraga multievent empat tahunan nasional nanti.
Pemkab pun siap untuk memberikan reward atau penghargaan jika mereka berhasil mempersembahkan medali. Namun soal reward atau bonus yang akan diberikan, bupati masih enggan membeber.
“Namanya reward itu pasti ada. Meskipun tidak dianggarkan oleh pemerintah karena keterbatasan dana. Kan reward dapat diberikan dalam bentuk apapun. Misalnya tadi Fani minta pekerjaan lha itu nanti bisa kita arahkan, kalau di kabupaten ya bupati kewenangan pada BUMD, kalau ASN relatif tidak mungkin tapi yang lain nanti kita pikirkan. Yang pasti tentu akan ada reward dari pemerintah atas kerja keras mereka membawa nama Sragen dan bawa nama Jawa Tengah,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, bupati didaulat memberikan stopmap berisi uang saku untuk para atlet dan pelatih yang berangkat.
Ia berpesan meski nominalnya tidak banyak, uang sakit itu diharapkan bisa digunakan dengan baik untuk bekal mereka di Papua.
“Feeling saya sih mereka bertiga pulang akan membawa medali,” tukasnya. Wardoyo
