SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Revolusi teknologi pertanian organik yang digaungkan PT. Fajar Jaya Revolusi (Fajar) dengan Koperasi Petani Milenial Yogyakarta (Kompakyo) akhirnya mulai berbuah hasil.
Penerapan teknologi milenial di bidang pertanian berhasil mendongkrak produksi padi organik. Salah satunya ditunjukkan saat panen raya padi organik di Desa Sumberharjo, Prambanan, DIY, Sabtu (26/02/2022).
Sentuhan teknologi tepat guna dari PT. Fajar Jaya Revolusi (Fajar) yang digawangi pakar-pakar pertanian milenial asal Sragen itu sukses menaikkan produksi padi dari 6 ton menjadi 9 ton perhektare.
Panen raya itu dihadiri jajaran PT. Fajar Jaya Revolusi di antaranya Komisaris Nicko Ariwibowo, ST, Direktur utama Stephen Ratuwongo dan Direktur Sigit Waskito M, SH.
Kemudian jjajaran pembina KompakYo Nasrun. Ir. Bangun beserta pengurus serta anggota. Tak ketinggalan, Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa SE juga menjadi saksi keberhasilan teknologi pertanian tersebut.
Dalam sambutannya, Wabup Danang mengaku sangat mengapresiasi apa yang telah telah dicapai oleh Kompakyo bersama PT. Fajar Jaya Revolusi dalam menginovasi pertanian dari dengan menggunakan tekhnologi modern.
Menurutnya revolusi pertanian modern itu sangat positif menaikkan produksi pertanian sehingga bisa menarik generasi muda untuk turut andil di sektor pertanian.
“Kami sangat mengapresiasi keberhasilan teknologi ini demi kemajuan pertanian di Sumberharjo dan Sleman,” papar Wabup.
Direktur PT. Fajar Jaya Revolusi, Sigit Waskito menyampaikan teknologi pertanian yang diterapkan dimulai dengan penggunaan pupuk organik cair BIO Konversi.
Mulai dari pra tanam atau pembenahan tanah, pembenihan, pemupukan, hingga sampai pada akhirnya panen raya.
Ia mengaku puas dengan kenaikan hasil produksi padi merah yang cukup signifikan.
Di mana dengan teknologi pertanian organik ini dapat menaikkan produksi panen yang awalnya hanya sekitar 6 ton per hektare, kini bisa naik signifikan menjadi 9 ton per hektare.
“Ini tak lepas dari kerja keras yang dilakukan oleh Kompakyo Bersama PT. Fajar Jaya Revolusi,” ujarnya dalam sambutan.
Sigit menguraikan kerjasama kemitraan dengan Koperasi Petani Milenial Yogyakarta (Kompakyo) itu cukup berhasil menggebrak konsep pertanian kimia ke pertanian organik dengan menggunakan tekhnologi modern.
Di antaranya konsep mapping dengan drone, pengukuran unsur Hara tanah, pemupukan, pembasmian pestisida dengan drone yang sangat terukur dan tepat penggunaan volume pupuk dan lain-lain.
“Karena drone ini dilengkapi dengan sensorik dan GPS sehingga bisa menjangkau semua sudut tanaman padi Simbada merah,” urainya.
Pilot project Kompakyo di Sumberharjo itu memang difasilitasi oleh PT. Fajar Jaya Revolusi.
Mulai dari Persiapan lahan pengukuran unsur hara, proses pembenihan, penanaman dan perawatan mulai dari pemupukan hingga akhirnya panen raya dengan teknologi mesin combi untuk panen.
Menurutnya, hal itu merupakan sebuah proses yang sudah terprogram dari awal proses pembenahan tanah dengan BIO Konversi.
Lantas perendaman benih padi merah dengan air campuran BIO Konversi, penyemprotan pemupukan hingga panen 4 kali per 3 minggu sekali disemprot atau pemupukan dengan BIO Konversi yang porsinya sangat terukur.
“Penyemprotan dilakukan oleh tim drone profesional dari karyawan PT. Fajar Jaya Revolusi yang sangat telaten memantau perkembangan padi di semua titik. Sehingga tercapailah hasil yang sangat maksimal pada panen raya tadi,” tandasnya.
Turut hadir dalam kegiatan panen raya itu di antaranya Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Sleman yang diwakili Ibu Siti, Ishadi Yazid, SH selaku Panewu Prambanan.
Lantas Ir Widi Sutikno, M.Si selaku anggota Komisi B DPRD DIY, Ibu Pradita Nurmaya dari Yayasan Globalisasi Seamaul Indonesia, Maureen Imelda dari Digital Food Ecosystem Telkomsel, Lurah Sumberharjo, Kurniawan Widiyanto, SE serta Kapolsek dan Danramil Prambanan. Wardoyo