SRAGEN – Kabupaten Sragen termasuk salah satu daerah yang pertumbuhan penyakit HIV/AIDS tertinggi di Provinsi Jawa Tengah. Hingga September 2017, tercatat 745 orang menderita HIV/AIDS dan 103 orang di antaranya sudah meninggal dunia.
Ironisnya, dari penderita sebanyak itu terdapat 14 bayi serta tiga pelajar/mahasiswa yang sudah terjangkit penyakit mematikan tersebut. Bayi tertular dari ibu mereka yang juga sudah terkena sebelumnya. Dari segi profesi, jumlah penderita HIV/AIDS terbanyak adalah dari kalangan swasta.
Data lain, dari 645 Pekerja Seks Komersil (PSK) terdapat 78 orang yang terkena HIV/AIDS. Sebagian besar dari mereka diketahui beroperasi diam-diam di Kompleks Gunung Kemukus. Sedangkan dari kalangan ibu rumah tangga yang menderita HIV/AIDS jumlahnya tiga kali lipat dari itu.
“Pertumbuhan jumlah penderita HIV/AIDS, Kabupaten Sragen menempati peringkat tiga besar dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Sedang untuk jumlah penderita total berada di peringkat tujuh besar,” ujar Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Sragen, Haryoto, Rabu (17/1/2018).
Menurut Haryoto, untuk eks Karesidenan Surakarta, tingkat pertumbuhan penderita HIV/AIDS di Sragen memang paling banyak. Kondisi ini jelas sangat memprihatinkan dan perlu penanganan khusus.
“Jumlah penderita HIV/AIDS semakin banyak dari tahun ke tahun. Salah satu faktor merebaknya penyakit ini karena Sragen memiliki Gunung Kemukus dan juga Nglangon, yang selama ini kerap dijadikan tempat prostitusi terselubung,” jelasnya.
Haryoto sangat setuju dan mendukung program Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati yang ingin menjadikan Gunung Kemukus sebagai tempat wisata religi. Selama ini, tempat wisata yang ada di Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang itu banyak dihuni para PSK dan memiliki resiko tinggi penularan HIV/AIDS.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com