SRAGEN– Kunjungan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman untuk panen raya di Desa Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen, Rabu (24/1/2018), menuai kritikan dari anggota DPRD Provinsi Jateng dari Partai Gerindra, Sriyanto Saputro. Politisi yang berangkat dari Dapil Jateng IV (Sragen-Karanganyar-Wonogiri) itu menilai agenda Mentan yang menggelar roadshow panen raya di tengah penolakan impor beras seperti disuarakan di Sragen, sebagai sebuah kebijakan yang aneh.
“Sebuah ironi Mentan roadshow panen padi untuk pencitraan. Tapi kebijakannya aneh dan tetap nekat impor beras meskipun petani di bawah dan Pemkab menolak keras impor. Mestinya Mentan malu untuk hadir dalam panen raya di sentra-sentra padi. Tapi nyatanya nggak punya malu,” paparnya kepada wartawan, Rabu (24/1/2018) menanggapi pernyataan Mentan di berita yang menjadi viral di media sosial tersebut.
Sriyanto menegaskan kebijakan impor itu selain bertentangan dengan semangat pemerintahan saat ini yang akan menggenjot swasembada pangan dan menyejahterakan petani, juga telah melukai batin petani. Terlebih, saat ini, hampir mayoritas petani di wilayah Jateng, seperti di Sragen sedang panen raya.
Dampak wacana kedatangan beras impor juga telah menurunkan harga gabah sehingga menyengsarakan petani. Ia juga menyampaikan partainya (Gerindra) sejak awal konsisten menolak impor beras.
“Layak dipertanyakan komitmen pemerintah yang berjanji akan mensejahterakan petani tapi faktanya makin menyengsarakan petani. Lebih mengutamakan kalangan importir pangan,” tandasnya.
Senada, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Sragen, Suratno juga menegaskan dampak kebijakan impor beras telah merugikan petani di Sragen yang saat ini memasuki panen raya. Sebab, sejak munculnya kabar impor beras di media massa, hingga kini harga terus merosot.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com