KARANGANYAR– Perubahan konstelasi politik dan pasangan yang akan maju ke Pilkada Karanganyar di detik akhir jelang pendaftaran, mengundang tanggapan tersendiri dari pakar politik. PKS yang sudah dipecundangi di detik akhir, dinilai masih punya kans untuk melakukan perlawanan dengan menggalang koalisi baru guna menghadapi duet YURO versi baru, Juliyatmono (Golkar) – Robert Kristanto (PDIP).
Pandangan itu dilontarkan pengamat sekaligus pakar politik UNS, Profesor DR Adi Sulistiyono. Dihubungi melalui telepon selularnya, Adi mengatakan, untuk dapat bersaing melawan pasangan Juliyatmono-Robert, PKS yang telah ditinggalkan, harus membangun poros baru dengan melakukan koalisi dengan partai lain.
Menurutnya, PKS yang hanya memiliki 6 kursi, praktis tidak dapat mencalonkan sendiri dan harus berkoalisi dengan partai lain.
“Harapan PKS masih ada. Hanya saja harus berkoalisi dengan partai lain karena tidak bisa mengajukan calon sendiri,” katanya, Sabtu (6/1/2018).
Dijelaskannya, koalisi dengan Gerindra, dan PAN masih dimungkinkan, apalagi, di tataran elit partai yang ada di Jakarta, ketiga partai ini merupakan satu kekuatan yang patut diperhitungkan.
“Jika PKS, PAN, Gerindra membuat poros baru, saya yakin pasangan yang nantinya akan diusung ketiga partai ini, mempunyai peluang untuk mengalahkan psangan Juliyatmono-Robert,” tandasnya.
Sementara, Gerindra dan PAN sendiri memilih melaporkan dinamika yang terjadi ke DPP sebelum memutuskan apakah tetap mendukung YURO versi baru atau merubah haluan membentuk koalisi baru.
Sekretaris DPD Partai Gerindra Jawa Tengah, Sriyanto Saputro, mengaku terkejut dengan keputusan DPP Golkar mengganti Rohadi dengan Robert.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com