JOGLOSEMARNEWS.COM Nasional Jogja

Proyek Bandara Kulonprogo Siap Dimulai, Jalan Daendels Resmi Ditutup, Lalu Lintas Dialihkan

   
Ilustrasi/Tribunnews

KULONPROGO – Akses Jalan Daendels di wilayah Temon resmi ditutup untuk kendaraan berat mulai Senin (26/3/2018) dan dilakukan pengalihan arus lalulintas.

Hal ini sebagai bagian dari upaya sterilisiasi areal Izin Penetapan Lokasi (IPL) pembangunan bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) yang bakal segera dimulai.

Penutupan jalan dan pengalihan arus lalulintas dilakukan Polres Kulonprogo bersama Dinas Perhubungan dan PT Angkasa Pura I di beberapa titik.

Portal portable dipasang di dua titik utama yakni di simpang empat Pasar Glaeng depan Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Sindutan sedangkan di sisi timur dipasang di simpang empat Pasar Glagah.

Adapun pengalihan arus lalulintas di Jalan Daendels sudah dilakukan sejak di simpang empat Brosot (Galur) di mana kendaraan dari Bantul diarahkan ke jalan nasional melalui ruas Brosot-Nagung-Toyan.

Sedangkan dari arah barat, kendaraan dari Purworejo dialihkan menuju jalur nasional melalui ruas simpang empat Glaeng-Pangkalan.

Ruas Jalan Daendels yang tercakup dalam area IPL sendiri sepanjang sekitar 1 kilometer di wilayah Desa Glagah dan Palihan. Di kedua ujungnya telah dipasangi portal yang diberlakukan buka tutup dengan akses terbatas serta dijaga petugas.

Di samping itu, pada titik pasang portal portable rencananya juga akan dijaga 24 jam oleh petugas gabungan dari PT Pembangunan Perumahan (mitra kontraktor AP I), Polres, dan Dishub Kulonprogo.

Baca Juga :  Pura-pura Cari Tempat Laundry, Perempuan Asal Jabar Ini Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul

Meski begitu, Project Manager Pembangunan NYIA PT AP I, Sujiastono memastikan bahwa warga setempat di sekitar ruas jalan yang ditutup masih bisa mengaksesnya.

“Warga di dalam IPL masih bisa masuk namun orang luar yang tidak berkepentingan tidak boleh masuk,” kata Sujiastono.

Sejumlah ruas jalan berstatus milik kabupaten maupun jalan desa dan kampung di dalam lingkup portal jalan memang masih cukup banyak dan masih bisa diakses secara bebas oleh warga setempat.

Ruas-ruas jalan ini nantinya bisa dimanfaatkan untuk lalulalang aktivitas warga setempat karena juga alurnya terkoneksi ke jalan besar.

Disebutkan Sujiastono, penutupan akses jalan ini menandakan bahwa pembangunan konstruksi fisik bandara akan segera dimulai sehingga proses pekerjaannya akan lebih mudah.

Sekaligus, memastikan bahwa area IPL NYIA peruntukannya sudah beralih untuk pembangunan bandara, bukan lagi sebagai areal hunian warga.

Pun lahan yang ada di dalamnya juga telah legal diakuisisi menjadi milik negara dengan tuntasnya proses konsinyasi ganti rugi pembebasannya di pengadilan.

Teknis penutupan jalan dan pengalihan arus kendaraan menurutnya menjadi ranah kewenangan Dishub dan Satlantas Polres Kulonprogo.

Ia memastikan bahwa penutupan jalan itu tidak akan mengganggu perekonomian warga setempat.

“Saya kira ngga ada dampaknya. Yang ditutup kan ngga sampai satu kilometer dan masih ada jalan lain. Apa dampaknya?” kata Sujiastono.

Baca Juga :  Seminggu, Jalan Tol Yogya-Solo Dilalui 58.000 Mobil

Kepala Bidang Lalulintas, Dishub Kulonprogo, Hera Suwanto menyebut penutupan jalan telah menjadi kesepakatan bersama dalam forum lalulintas dan angkutan jalan di Kulonprogo.
Pun sebelumnya telah dilakukan sosialisasi selama dua pekan melalui pemasangan spanduk di sejumlah titik yang akan dipasang rambu pengalihan arus dan pemortalan.

Pihaknya memasang sekitar 20 portal besi portable untuk melancarkan proses penutupan jalan dan pengalihan arus lalulintas tersebut.

“Kami juga pasang banner peringatan di jalan-jalan kecil dari arah utara yang masuk ke area IPL. Selain itu juga ada warning lamp pada titik-titik portal yang dijaga petugas. Portal dipasang mulai Senin ini sampai batas waktu belum ditentukan, tergantung kebutuhan dari proyek pembangunan bandara. Mungkin bisa 10 bulan atau lebih,” jelasnya.

Penutupan Jalan Daendels itu menyebabkab beberapa pengguna jalan kecele karena tidak tahu rencana tersebut.

Terutama para sopir truk boks yang hendak memasok barang barang ke rumah warga di area dalam portal. Sopir pun terpaksa memutar lewat jalan lain.

“Rencananya mau antar material di Glagah tapi ternyata jalannya ditutup. Repot sih karena harus memutar tapi ya mau gimana lagi,” jelas seorang sopir, Jemadi.

www.tribunnews.com

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com