JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

SBY Bilang, Terbuka Kemungkinan Demokrat Dukung Jokowi

   
Tribunnews

Dalam Rapimnas Partai Demokrat hari pertama, Sabtu (10/3/2018)  Susilo Bambang Yudhoyono mendoakan agar Jokowi sukses di pilpres 2019 dan menyatakan terbuka peluang menjadi bagian dari koalisi pengusung Joko Widodo di 2019 mendatang.

Sementara itu Komandan Kogasma Pemenangan Pemilu 2019 Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)  menyinggung sepak terjang para pemimpin negara Indonesia dari masa ke masa saat menyampaikan pidato politik di Rapimnas Partai Demokrat di Sentul Internasional Convension Center, Bogor, Minggu (1/3/2018).

“Presiden Jokowi bisa membangun infrastruktur secara signifikan khususnya pada sektor pekerjaan umum dan perhubungan, karena Presiden SBY telah melakukan fundamental ekonomi dan kesejahteraan rakyat yang kuat,” ujar AHY.

Baca Juga :  Tak Terkejut Putusan MK, Cak Imin: Bukti Bahwa MK Tak Cukup Kuat untuk Hambat Pelemahan Demokrasi

Sementara menurut AHY, Presiden SBY bisa memperkuat ekonomi nasional karena Presiden Megawati dan Presiden Abdurrahman Wahid berhasil melakukan konsilidasi politik pasca krisis.

“Mereka bisa melakukan hal positif itu karena Presiden Habibie berhasil menyelamatkan Indonesia dari krisis besar, dan telah meletakan landasan reformasi dan demokrasi di negeri kita,” ujar AHY.

AHY memaparkan, Presiden Habibie bisa melalukan itu karena Presiden Suharto telah melakukan pembangunan diberbagai bidang di Indonesia.

“Dan ketika Indonesia berada di ambang konflik dan perpecahan hebat, beliau memilih untuk mengundurkan diri demi kebaikan bangsa,” ujar AHY.

Pemerintahan Presiden Suharto menurut AHY memiliki prestasi karna negeri ini telah diselamatkan oleh Presiden Sukarno dari berbagai serangan asing.

Baca Juga :  Soal Endorsement Jokowi Selaku PRESIDEN  ke Prabowo-Gibran, Hakim MK: Tak Langgar Hukum, Cuma Potensial Jadi Masalah Etika

“Di samping itu, Indonesia menjadi negara merdeka dan berdaulat, antara lain atas kegigihan, dan jasa besar Bung Karno,” ujar AHY.

Hal tersebut oleh AHY disebut sebagai mata rantai sejarah, apa saja yang dilakukan oleh para pemimpin negara dan generasi bangsa, dari masa ke masa.

“Di sini pula tergambar makna keberlanjutan dan perubahan, yang baik, dilanjutkan, yang belum baik, diperbaiki,” ujar AHY.

Jika hal tersebut tidak dilanjutkan, AHY menilai nantinya negara dan rakyat akan merugi.

“Perjalanan bangsa kita bisa maju-mundur, atau kembali ke garis awal, atau mencari-cari sesuatu yang sebenarnya sudah dimiliki,” kata AHY.

www.tribunnews.com

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com