Siraman Rohani Dari Ustadz Didik di Hadapan PNS Sragen. Ungkap Ciri-ciri Hidup Manusia Yang Barokah!

SRAGEN – Ratusan PNS dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Sragen mendapat siraman rohani dari ustadz Didik Purwodarsono dari Yogyakarta. Siraman rohani yang mengetengahkan resep hidup barokah itu disampaikan dalam pengajian rutin Pembinaan Mental Spiritual ASN, yang berlangsung di Pendopo Sumonegaran, Rabu (28/03/2018).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Sekda Sragen, Tatag Prabawanto serta puluhan pejabat dan PNS Pemerintah Sragen.

Dalam sambutannya, Sekda Sragen menyampaikan terimakasih kepada seluruh PNS yang hadir dalam pembinaan tersebut, dan berharap acara siraman rohani ini benar-benar bisa membawa pencerahan, karena merupakan salah satu wujud kebersamaan dan wujud sarana ukuwah islamiyah.

“Kami berharap ukhuwah di lingkungan PNS Kabupaten Sragen di jaga sebaik-baiknya selaku abdi negara, selaku abdi masyarakat”, ujar Sekda.

Sekda berharap apa yang menjadi tugas PNS dan pekerjaan sehari-hari, benar-benar menjadi pekerjaan yang senantiasa mendatangkan ridho Allah SWT.

Ustadz Drs. KH Didik Purwodarsono dalam ceramahnya menyampaikan bahwa nikmat Allah sangatlah banyak dan manusia niscaya tidak akan sanggup menghitungnya. Baik nikmat yang bersifat internal maupun ekternal, termasuk juga nikmat umur atau waktu.

“Secara waktu kita berada di Bulan Rajab, yang merupakan salah satu diantara bulan suci dalam Islam, Bulan Rajab juga sebagai trilogi bulan berkah. Yakni dosa berlipat ganda, pahala amal soleh juga berlipat ganda, yang bermakna menumbuhkan rasa malu kepada Allah apabila tidak berbuat baik,” ujarnya.

Selanjutnya, Ustadz Didik menjelaskan tanda keberkahan yang didapat manusia yaitu, rezeki yang datangnya tidak disangka-sangka, mudah dan lancar menyelesaikan urusan, ditutupi aibnya.

Ustadz Didik juga berpesan kepada PNS Sragen, bahwa resep untuk meraih barokah ada beberapa hal.

Yaitu selalu belajar ‘muhsinin’ menjadi orang diatas rata-rata, mampu melayani dengan sabar dan tanpa pamrih, melayani masyarakat dengan pemaaf bukan pendendam, tirakat mendekat ke Allah SWT, puasa dan zakat. Wardoyo