JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Nyonya Slamet Menangis Lihat Balada Penyaliban Yesus

PENYALIBAN YESUS-Yesus Kristus yang diperankan Nathanael Timur Praba Mahardika jatuh tersungkur dalam visualisasi balada penyaliban Yesus Kristus yang digelar di Gereja Paroki Santo Pius X Karanganyar, Jumat (30/3).
   
PENYALIBAN YESUS-Yesus Kristus yang diperankan Nathanael Timur Praba Mahardika jatuh tersungkur dalam visualisasi balada penyaliban Yesus Kristus yang digelar di Gereja Paroki Santo Pius X Karanganyar, Jumat (30/3).

Nyonya Selamet terlihat meneteskan air mata ketika melihat Yesus diseret para serdadu Romawi untuk dihadapkan kepada Raja Herodes dalam visualisasi balada penyaliban Yesus Kristus yang digelar di Gereja Paroki Santo Pius X Karanganyar dalam rangka perayaan Paskah, Jumat (30/3). Air mata itu terus mengucur ketika menyaksikan langsung Isa Almasih disiksa dan didera hingga mati di kayu salib.

 

Pemandangan serupa juga terlihat pada Tutik, Lina, dan umat lain yang menyaksikan visualisasi. Mereka seolah menyaksikan kisah yang sesungguhnya ketika melihat Yesus itu diseret, diludahi, dipukul, dicambuk, dan ditombak. Lantaran tertegun dan takjub, mereka pun tidak beranjak dari tempat duduk meski pentas selesai. “Setiap melihat balada penyaliban Tuhan Yesus, saya tidak bisa menahan air mata,” kata Nyonya Selamet.

 

Selain sebagai tontonan yang mengharukan, visualisasi balada penyaliban Yesus Kristus yang diperankan anak-anak Dikasdika dan OMK Paroki Santo Pius Karanganyar itu juga sebagai tuntunan. Di situ bisa dilihat, Yesus Kristus mengalah, berkorban, dan rela disalib untuk menyelamatkan dan menebus dosa manusia.

 

Di samping dari sisi pengorbanan dan sifat mengalah, drama yang disutradarai Pucu dan ilustrasi musik oleh Angga itu juga memperlihatkan sifat-sifat antagonis manusia. Seperti iri, dengki, culas, rakus, tidak adil, penjilat, korup, haus kekuasaan, dan lainnya.

 

“Banyak hikmah yang bisa kita ambil dari visualisasi balada penyaliban Yesus Kristus,” kata pembawa acara.

 

Usai pentas, para pemain yang rata-rata masih usia SMA itu mendapat ucapan selamat dari para penonton. Apalagi drama itu cukup memukau, meski itu pentas yang pertama kali bagi mereka. “Anak-anak ternyata punya potensi besar, tidak hanya di bidang agama tapi juga di dunia seni,” kata Ketua Pemuda Katolik Karanganyar Bambang Paul.(Marwantoro)

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com