JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Diawali Suara Letusan, Warga Mondokan Sragen Berhamburan Selamatkan Rumah dari Kobaran Api. Lima Hektare Tebu Pak Kades Ludes Dalam Sekejap

Ilustrasi kebakaran tebu
   
Ilustrasi kebakaran tebu

SRAGEN- Kebakaran hebat melanda lahan tebu di Dukuh Ngroto, Sumberejo, Mondokan, Rabu (1/8/2018) siang. Puluhan warga berhamburan dan panik lantaran lahan tebu yang terbakar berada di dekat permukiman.

Data yang dihimpun, api kali pertama diketahui berkobar pukul 10.30 WIB. Api berkobar membakar lahan tebu milik Kades Sumberejo, Sentot Nugroho dan Kadus Supardi.

“Awalnya dapat telepon dari warga Ngroto ada kobongan di kebun tebu. Awalnya ada suara krotok-krotok seperti ledakan. Saya langsung meluncur,  ternyata api sudah tak bisa dikendalikan. Kondisi cuaca panas tambah angin, membuat api makin cepat dan tak terkendali, ” ujar Sentot di lokasi kejadian.

Baca Juga :  Prestasi Gemilang Bintang Lima dan Terbaik TOP BUMD Awards 2024: Inilah Bukti Keunggulan RSUD dr. Soeratno Gemolong Sragen

Lokasi lahan tebu yang bersebelahan dengan permukiman membuat warga panik. Lahan yang terbakar dekat permukiman sekitar 10 KK di Dukuh Ngroto RT 16.

Melihat api makin membesar, warga langsung berhamburan melakukan pencegahan agar api tak merembet ke permukiman. Warga sempat panik lantaran titik yang terbakar persis di dekat rumah-rumah warga.

Saat kebakaran terjadi, lahan tebu juga sedang dipanen. Menurut Kades, ada sekitar 10 buruh tebang tebu yang ada di lokasi. Sempat berusaha menetralisir api namun gagal karena api makin tak terkendali.

Baca Juga :  Puluhan Warga Geruduk Kantor Desa Pilang Masaran Sragen Tolak Pembangunan Tower, Warga: Ini Masalah Kesehatan Kami

“Mereka sempat berusaha nggepyoki api tapi gagal karena apinya sangat besar, ” tukasnya.

Beruntung 10 pekerja tebang itu lolos dari kobaran api. Petugas Pemadam Sragen, Slamet menuturkan ada tiga armada yang dikerahkan ke lokasi. Menurutnya pemadaman berlangsung tanpa kendala. Namun untuk sebagian titik yang sulit dijangkau karena akses jalan tak memungkinkan, pemadaman dilakukan secara manual.

Setelah berjibaku hampir 1 jam, api baru bisa dipadamkan meski 4,5 hektar lahan tebu siap panen akhirnya ludes.

“Kerugian ditaksir Rp 50 juta,” pungkas Sentot. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com