JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Reuni Akbar 212 Digelar, Ustaz Abdul Somad, Nissa Sabyan dan Sejumlah Tokoh Diundang

Ribuan umat Islam hadir dalam acara Reuni 212 di Silang Monas, Jakarta, Sabtu 2 Desember 2017. tempo.co
   
Ribuan umat Islam hadir dalam acara Reuni 212 di Silang Monas, Jakarta, Sabtu 2 Desember 2017. tempo.co

JAKARTAUstaz Abdul Somad, Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym, dan Arifin Ilham serta pentolan Front Pembela Islam (FPI) Sobri Lubis merupakan sederet tokoh yang diundang untuk menghadiri Reuni Akbar 212 yang akan digelar pada 2 Desember mendatang.

Dalam reuni tersebut, sejumlah musikus juga diundang. Di antaranya Nissa Sabyan dan Sang Alang. Keduanya akan menampilkan aksi panggung. Adapun Sang Alang, sang penggubah lagu #2019GantiPresiden, bakal menyajikan lagu yang baru-baru ini menuai kontroversi tersebut.

Juru bicara Persaudaraan Alumni 212, Novel Bamukmin, belum dapat memastikan ada orasi politik di dalam agenda reuni akbar gerakan 212 yang akan digelar pada 2 Desember mendatang. Menurut Novel, kelompoknya masih mempertimbangkan aturan kampanye yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Baca Juga :  Usai TPN Ganjar-Mahfud Daftarkan Gugatan ke MK, PDIP Pastikan Bakal Menggulirkan Hak Angket di DPR

“Karena lokasinya di Monas (Monumen Nasinal) dan itu daerah pos pemerintahan, kami masih berpikir ulang untuk menyampaikan hal politik,” kata Novel kepada Sabtu dinihari, 24 November 2018. Menurut dia, Monas merupakan salah satu arena yang seharusnya steril dari alat peraga kampanye.

Baca Juga :  Jokowi Disebut Cawe-cawe Soal Kabinet Prabowo, Habiburokhman: Saya Saja Boleh Usulkan Nama?

Novel mengklaim kelompok 212 tidak bakal melanggar ketentuan yang ditetapkan KPU soal kampanye. Maka itu, untuk menyambut reuni akbar nanti, para penggelar reuni 212 bakal menghelat pertemuan-pertemuan lebih dulu.

Menurut Novel, pada momentum kali ini, PA 212 akan mengangkat topik utama bendera tauhid sebagai isu sentral mereka. “Kami akan kibarkan 1 juta bendera kalimat tauhid. Lalu zikir doa tauziah,” ujarnya.

Bendera tauhid sempat disoalkan sekelompok orang. Bendera itu dianggap sebagai simbol ormas terlarang, yakni Hizbut Tahrir Indonesia.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com