SOLO– PT Bengawan Solo Trans (BST) secara resmi mulai mengelola jalur transportasi umum koridor 1 Kota Solo, per Rabu (6/2/2019). Pengelolaan tersebut diambil alih dari Perum Damri yang dinilai tidak memiliki itikad baik dalam mengelola jalur di koridor tersebut.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surakarta, Hari Prihatno, kerjasama dengan Perum Damri dalam pengelolaan koridor 1 dengan rute Palur-Kartasura-Bandara Adi Soemarmo) tersebut telah berjalan sekitar 10 tahun terakhir dimana kerjasama berawal dari tahun 2009 lalu.
“Namun selama lebih dari setengah tahun terakhir, kami menunggu pemberitahuan dari Perum Damri terkait kelanjutan pengelolaan koridor tersebut. Dan sampai saat ini tidak ada keputusan, malah mereka kemudian berkirim surat terkait niat mereka untuk mengerjakan pengelolaan koridor 4, tapi dengan bantuan subsidi. Namun bagi kami, mereka tidak memiliki itikad baik untuk melanjutkannya,” ujar Hari, Rabu (6/2/2019).
Sebagai langkah awal pengambil alihan pengelolaan koridor 1, lanjut Hari, sebanyak tujuh armada BST yang sebelumnya dikelola Perum Damri diambil untuk melayani penumpang.
“Target tahun ini sebanyak 15 armada dioperasikan untuk koridor 1. Tahap pertama tujuh duku, kemudian 10 armada, lanjut ke 15 armada,” papar Hari.
Diakui Hari, selama kerjasama dengan Pemkot Solo, kinerja Perum Damri belum memuaskan Wali Kota Solo. Hal itu dapat dilihat dari belum dioperasikannya koridor 4 BST sampai sekarang.
“Kita dalam surat perjanjian dengan Perum Damri sepakat mengoperasikan koridor 1 dan 4. Namun, baru koridor 1 yang baru beroperasi sampai sekarang,” tukasnya.
Sementara itu, Direktur PT BST, Farida Wardhatul Jannah mengaku siap mengelola secara penuh transportasi di koridor 1 dan selanjutnya di koridor 4.
“Kami siap secara penuh. Hanya masalah perekrutan SDM saja, nanti secara bertahap akan diselesaikan karena seluruh armada sudah siap,” tandasnya. Triawati PP
