Beranda Umum Nasional Menteri Susi: Problem Kelautan dan Perikanan Selesai dengan Teknologi

Menteri Susi: Problem Kelautan dan Perikanan Selesai dengan Teknologi

Tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Teknologi diyakini dapat menyelesaikan segala problem yang terjadi pada sektor kelautan dan perikanan di Indonesia.

Demikian diungkapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Ia mengakui,  sejauh ini memang masih cukup banyak persoalan di sektor tersebut.

“Ini bisa diselesaikan dengan platform, teknologi,” kata Susi dalam acara Ignite The Nation di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (18/8/2019).

Susi mencontohkan pengalamannya bersama seorang pengusaha di bidang perkapalan. Saat itu, si pengusaha mengeluhkan sulitnya perizinan kepada Susi.

Kemudian Susi bertanya berapa banyak kapal yang dimiliki pengusaha itu. Si pengusaha itu lalu menjawab, “Mungkin dua.” Susi pun dongkol.

“Gedek, gak. Masa jawabannya gitu?” kata dia.

Padahal, Susi menginginkan adanya proses transparansi dalam bisnis perkapalan dan perikanan ini. Transparansi dan pendataan inilah yang menurut Susi bisa dilakukan dengan penggunaan teknologi.

Selain masalah pendataan kapal, Susi meyakini masalah pada pemasaran ikan juga bisa diselesaikan kalau ada platform khusus mengenai ini.

Baca Juga :  Presiden Prabowo Kembali Didesak untuk Bersikap Tegas terhadap Budi  Arie, yang Namanya Disebut Jaksa dalam Dakwaan Kasus Judol

Menurut Susi, masalah-masalah ini hanya soal request and offer. Artinya, ada suplai seperti produk perikanan dan ada permintaan dari konsumen.

Namun pada kenyataannya, jaring penghubungnya masih terbatas. Untuk itu, Susi menantang ribuan anak muda yang hadir dalam acara ini.

“Saya undang Anda semua jadi entrepreneur fish trader,” kata dia.

Hal itu bukan tanpa sebab. Susi mengatakan, saat ini ekspor produk perikanan dari Indonesia semakin bergeliat.

Di tahun 2018, Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat ekspor komoditas utama perikanan sudah mencapai 1.126,07 ribu ton dengan nilai US$ 4.860,9 juta. Produk tersebut di antaranya udang US$ 1.742,12 juta, cumi US$ 554,59 juta, hingga rumput laut US$ 291,84 juta.

Susi menjelaskan, negara tujuan ekspor udang, dengan rincian 66,06 persen ke Amerika Serikat, 19,23 persen ke Jepang.

Baca Juga :  Pendukung Jokowi Desak Presiden Prabowo Ungkap Tuntas Skandal Tambang Raja Ampat

Lalu ekspor ikan tuna dengan 30,58 persen ke Amerika Serikat dan 16,63 persen ke Jepang. Berikutnya, ekspor rumput laut dengan 65,11 persen ke Cina dan 9,24 persen ke Uni Eropa.

www.tempo.co

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.