JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Jutaan Lalat Menyerbu Permukiman, Warga Ngrampal Sragen Demo Tuntut Peternakan Ayam Tetangga Desa Ditutup Total. Kapolsek Ungkap Kandang Ternyata Tak Berijin

Ilustrasi bangkai lalat akibat peternakan ayam. Foto/Wardoyo
   
Ilustrasi bangkai lalat akibat peternakan ayam. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Puluhan warga Desa Klandungan, Kecamatan Ngrampal, Sragen menggelar aksi demo menggeruduk balai desa Karangudi, Jumat (10/1/2020).

Mereka menuntut peternakan ayam yang berlokasi di perbatasan Karangudi dan Klandungan ditutup karena meresahkan. Munculnya serbuan lalat dalam jumlah besar, ke permukiman warga Klandungan, menjadi alasan warga menuntut penutupan peternakan milik warga Klandungan itu.

Warga juga geram lantaran kandang ayam berukuran besar itu diduga belum mengantongi izin.

Data di lapangan, lokasi kandang ayam tersebut berada di Dukuh Putatan, Desa Karangudi. Meski masuk Karangudi, namun secara lokasi letaknya justru lebih dekat dengan pemukiman warga Dukuh Jaten, Desa Klandungan.

Tak pelak, warga Klandungan lah yang lebih terimbas getahnya. Selama hampir setahun, mereka bertahan dengan serbuan lalat dan bau yang bersumber dari kandang.

Salah satu Warga Dukuh Jetis, Desa Klandungan, Sugeng menyesalkan tidak ada upaya mencegahan bau dan lalat dari pengelola kandang selama ini.

Baca Juga :  Geger Warga Sragen Beli Mobil Baru Isi Bahan Bakar Dexlite di SPBU Jetak Sidoharjo Sragen Mesin Langsung Rusak, Komsumen Curigai Jual Dexlite Tidak Asli

”Lalatnya sangat banyak dan bau. Warga sangat terganggu. Sudah nggak ada manfaatnya ke warga, malah dapat sengsaranya,” paparnya.

Senada, Ginem, warga Dukuh Jaten, Klandungan yang letak rumahnya berdekatan dengan kandang menyatakan hampir tiap hari lalat menyerbu dn bertebaran ke permukiman dan rumah.

Selama ini pihaknya hanya bisa pasrah lantaran sudah berusaha mengusir dengan obat nyamuk. Tetapi lalat di sekitar tak kunjung berkurang.

”Saya ya cuma bisa pasrah, lalatnya sangat banyak dan tidak ada kompensasi apa-apa,” tuturnya.

Kapolsek Ngrampal Kompol Agus Irianto mewakili Kapolres Sragen AKBP Yimmy Kurniawan membenarkan keluhan warga soal lalat dan bau.

”Benar kita cek tadi lalatnya banyak bukan main. Bukan ribuan lagi, tapi jutaan lalatnya, ngeri pokoke,” tuturnya.

Ia menuturkan sudah dilakukan mediasi dan hasilnya Minggu (12/1/2019) besok kandang ayam diharapkan sudah tutup dan tidak beroperasi dalam keadaan bersih.

Warga Klandungan Ngrampal saat demo di balai desa Karangudi mendesak penutupan peternakan pemicu lalat, Jumat (10/1/2020). Foto/Wardoyo

Kompol Agus menyampaikan bahwa kandang itu memang belum berijin. Maksud pemilik yakni mengembangkan lokasi kandang sebelumnya. Namun tidak sah lantaran tempat dan lokasinya terpisah.

Baca Juga :  Terbaik, Bank Djoko Tingkir Sragen Tetap Konsisten Kembali Meraih Penghargaan TOP BUMD Tahun 2024 Golden Trophy

”Maksudnya pengembangan, pakai ijin yang lama,” kata Kapolsek.

Sementara, Kepala Desa Karangudi, Resi Pandoyo menyampaikan yang mengajukan protes warga desa Klandungan. Warga desanya sendiri tidak ada yang ikut memprotes.

Dalam mediasi juga terungkap bahwa pemilik sudah menyanggupi mencegah lalat yang meresahkan warga. Lantas setelah panen ayam ini, pemilik bersedia menutup kandang.

”Minggu besok mungkin bisa selesai, pemilik sudah bersedia memenuhi tuntutan warga dengan menandatangani pernyataan,” ujarnya.

Resi mengakui kandang itu belum berijin karena pemilik beralasan pengembangan kandang lama. Hanya saja lokasinya tidak berdekatan dengan kandang lama.

”Kandang yang dimasalahkan ini baru panen sekali, kandang kapasitas 25.000 ekor,” ujarnya.

Resi menyampaikan agar pengusaha kandang segera menyelesaikan perijinan. Pihaknya tidak mempermasalahkan jika ijin terpenuhi dan bermanfaat bagi warga sekitar. Selain itu tidak ada gangguan lalat yang meresahkan. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com