JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Terus Bertambah, Jumlah Warga Sragen Dalam Pemantauan Terkait Corona Virus Jadi 19 Orang. Dinas Minta Batasi Aktivitas dan Isolasi Mandiri Selama 14 Hari!

Ilustrasi salah satu pasien dalam pengawasan (PDP) Corona Virus saat dievakuasi ke ruang isolasi RSUD Dr Soehadi Prijonegoro Sragen dalam simulasi penanganan Corona Virus, Kamis (12/3/2020). Foto/Wardoyo
   
Ilustrasi salah satu pasien dalam pengawasan (PDP) Corona Virus saat dievakuasi ke ruang isolasi RSUD Dr Soehadi Prijonegoro Sragen dalam simulasi penanganan Corona Virus, Kamis (12/3/2020). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) terkait corona virus di Sragen terus bertambah. Jika awal pekan lalu, ada 11 ODP, jumlah ODP akhir pekan ini sudah bertambah delapan orang sehingga total ada 19 ODP.

Sembilan belas warga Sragen itu dinyatakan dalam kategori ODP karena baru saja pulang dari negara yang sudah confirm terkena corona virus.

“Ada tambahan. Sampai hari ini, jumlah total ODP sekitar 19 orang. Dan memang jumlahnya akan terus bertambah karena banyak TKI yang mungkin akan pulang karena kontraknya sudah habis,” papar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Hargiyanto kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (15/3/2020).

Hargiyanto menguraikan meski jumlahnya bertambah, hingga kini Sragen masih relatif aman. Tidak ada warga yang meningkat statusnya menjadi suspect atau positif corona.

Terkait ODP itu masyarakat juga tidak perlu resah. Sebab mereka sebenarnya adalah orang sehat namun karena baru pulang dari negara confirm corona, sehingga harus dipantau secara intensif.
Para ODP itu sesuai protap akan dipantau selama 14 hari dan menjalani isolasi mandiri. Isolasi mandiri yang dimaksud adalah mereka disarankan tidak kontak dengan orang atau lingkungan terlebih dahulu selama 14 hari tersebut.

Baca Juga :  Harga Gas Melon di Sragen Naik 100% Jadi Rp 30.000 Selama Idul Fitri, Politikus Nasdem Bongkar Penyebabnya

“Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. ODP itu juga tidak ada perlakuan apa-apa. Dia hanya dipantau saja oleh petugas Puskesmas selama 14 hari. Dibatasi dulu aktivitas dan kontak dengan orang dulu,” terangnya.

Ia memastikan semua petugas Puskesmas di semua kecamatan sudah siap untuk melakukan pemantauan.

Perihal status kejadian luar biasa (KLB) Kota Solo, Hargiyanto memastikan Sragen siap dan akan mengikuti petunjuk sesuai prosedur tetap (Protap) yang sudah ditetapkan oleh Kemenkes maupun Presiden.

Baca Juga :  Jelang Masa Jabatan Berakhir, Bupati Sragen Gelar Halal Bi Halal dan Mohon Maaf di Sumberlawang dan Miri

“Kami siap mengikuti protap. Yang jelas yang terpenting adalah bagaimana mengajak masyarakat dan menyosialisasikan budaya hidup bersih sehat, cuci tangan sesudah dan sebelum aktivitas, hindari kerumunan dulu, hindari salaman dan kalau bersin sebaiknya ditutup atau ditangkupkan dengan lengan,” terangnya.

Perihal instuksi bupati bahwa semua sekolah dan instansi harus menyediakan alat pemindai suhu tubuh, hal itu masih akan dirapatkan lagi bagaimana teknisnya di lapangan.

Sebelumnya, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menetapkan meliburkan semua siswa dari TK, SD dan SMP negeri maupun swasta selama sepekan ke depan. Para siswa akan diliburkan mulai Senin besok sampai sepekan.

Kebijakan itu menyusul penetapan status KLB Corona oleh Pemkot Solo. Hal itu juga sebagai antisipasi penyebaran virus corona mengingat Sragen relatif dekat dengan Solo. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com