JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Jokowi Usulkan Hari Libur Pengganti Mudik Lebaran

Calon presiden penerus Jokowi harus mau bekerja keras
Presiden Jokowi. Dalam kunjungannya ke Relawan Arus Bawah Jokowi (ABJ), ia berpesan calon presiden penerus Jokowi harus mau bekerja keras karena setumpuk masalah sudah menunggu / tribunnews
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan untuk mengganti jadwal mudik pada hari libur nasional setelah Hari Raya Idul Fitri 2020.

Usulan itu dilontarkan saat berlangsungnya ratas (rapat terbatas) di Istana Bogor melalui sambungan konferensi video, Kamis (2/4/2020).

“Kemudian mengenai arus mudik saya minta disiapkan skenario yang komprehensif. Jangan sepotong-sepotong atau satu aspek saja atau sifatnya sektoral, tetapi dilihat secara utuh baik dari hulu, tengah dan hilir,” kata Jokowi.

Menurutnya,  hal itu perlu dilakukan untuk menenangkan masyarakat yang berpotensi tak bisa mudik di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.

“Saya melihat ini mungkin untuk mudik dalam rangka menenangkan masyarakat. Mungkin alternatif mengganti libur nasional di lain hari untuk hari raya ini mungkin bisa dibicarakan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Jokowi juga mengusulkan, nantinya pada hari libur pengganti mudik itu, pemerintah akan menyediakan fasilitas dan infrastruktur khusus mudik sebagaimana dilaksanakan di kala mudik Lebaran.

Baca Juga :  Pertanyaan  soal Cawe-cawe Jokowi di Pilpres 2024 dalam Sidang Komite HAM PBB Tak Dijawab Utusan dari Indonesia

Nantinya, pemerintah daerah bisa menggratiskan tempat-tempat wisata milik mereka agar ramai dikunjungi masyarakat.

“Kemudian yang kedua memberikan fasilitas arus mudik pada hari pengganti tersebut. Kemudian juga bisa di kemudian hari menggratiskan tempat wisata yang dimiliki oleh daerah, saya kira kalau skenario tersebut dilakukan, kita bisa memberikan sedikit ketenangan masyarakat,” katanya.

Pemerintah saat ini dikabarkan tengah berupaya menyelesaikan peraturan pemerintah (PP) terkait mudik.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan PP tersebut akan mengatur pergerakan orang saat pulang kampung untuk guna mencegah penyebaran wabah corona.

“PP-nya sedang dirumuskan, mungkin dua hari lagi tentang masalah mudik itu. Tapi yang jelas, kami meminta masyarakat untuk tidak mudik sebab risikonya besar,” ujar Ma’ruf dalam konferensi pers via video conference, Selasa (31/3/2020).

Baca Juga :  Penasaran, Kapolri Tunggu Siapa Sosok Kapolda yang Akan Diajukan oleh TPN Ganjar-Mahfud dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Lebih lanjut Ma’ruf menjelaskan bila dalam anjuran agama Islam saat melakukan sesuatu yang diyakini dapat menimbulkan bahaya bagi diri sendiri atau orang lain, adalah dilarang bahkan cenderung diharamkan.

“Sesuatu yang wajib menurut agama dan diwajibkan oleh pemerintah itu menjadi kuat,” kata Ma’ruf yang juga menjelaskan bila saat ini pemerintah meminta masyarakat untuk tidak mudik.

Ma’ruf berharap masyarakat juga memiliki pengertian dan kesadaran sendiri.

Pemerintah pun sudah melakukan tindakan seperti pengurangan transportasi umum hingga tidak ada lagi mudik gratis.

Bahkan Ma’ruf mengatakan bila pemerintah akan menyiapkan bantuan kepada masyarakat yang tida mudik.

Bukan hanya dari pemerintah pusat, tapi juga daerah.

Sebelumnya, Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman mengungkapkan jika Presiden Joko Widodo tengah menyiapkan peraturan dan instruksi presiden untuk mengatur arus mudik lebaran 2020.

Aturan serta instruksi presiden itu  disiapkan untuk mencegah penyebaran virus corona.

“Pemerintah menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) dan Instruksi Presiden (Inpres) sebagai dasar hukum pengaturan mudik lebaran Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah untuk mencegah persebaran Covid-19,” kata Fadjroel dalam keterangannya, Senin (30/3/2020).

www.tribunnews.com

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com