JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Kisah Tragis Gadis Cantik di Madiun Batal Menikah Usai Meninggal PDP Corona. Sakit Lemas dan Muntah Darah Usai Pulang dari Jakarta, Malah Dibawa ke Dukun Dikira Kena Santet dan Guna-Guna!

Ilustrasi pemakaman pasien corona. Foto/Humas Polda Jateng
   
Ilustrasi pemakaman pasien corona. Foto/Humas Polda Jateng

MADIUN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kisah tragis menimpa gadis benisial L (23), asal Madiun Jatim. Ia yang hendak melangsungkan nikah dengan kekasihnya mendadak harus mengubur mimpi setelah meninggal dunia dengan status PDP (pasien dalam pantauan) Covid-19.

Gadis cantik itu meninggal dengan gejala mengarah covid-19 setelah pulang dari Jakarta dalam keadaan sakit. Celakanya, dia malah dibawa ke dukun dan dibilang kena guna-guna hingga nyawanya pun akhirnya tak tertolong.

Diketahui, L yang bekerja sebagai baby sitter sudah seminggu sakit sebelum akhirnya dipulangkan oleh majikannya menggunakan mobil pribadi.

Setibanya di rumah, bukannya dibawa ke rumah sakit atau puskemas, L malah dibawa ke dukun yang ada di Gresik.

Walhasil, si dukun pun menyatakan, L sakit karena disantet.

Sekadar diketahui, L rencananya hendak melangsungkan pernikahan selepas lebaran idul fitri tahun ini.

Baca Juga :  Pemindahan ASN ke IKN Dimulai September 2024, Yang Sudah Menikah Boleh Bawa Keluarganya

“Menurut keluarga demikian, almarhumah setelah mudik tahun ini akan menikah dengan kekasihnya,” kata Camat Kare, Kabupaten Madiun, Tarnu Ashidiq, Jumat (10/4/2020) sore.

Tarnu menceritakan, sebelum pulang ke Kabupaten Madiun, L sudah sakit di Jakarta selama seminggu.

Oleh majikannya, korban sempat diopname di rumah sakit dengan didiagnosa sakit demam berdarah.

Setibanya di rumah, kondisi L semakin parah.

Badannya terasa lemas, karena tidak mau makan dan sulit diajak berkomunikasi.

Bukannya dibawa ke puskesmas atau ke rumah sakit, pada Selasa (7/4/2020), orang tuanya membawanya ke Gresik untuk mendapatkan pengobatan alternatif di orang pintar.

Oleh orang pintar tersebut, L dinyatakan tidak sakit terjangkit corona, melainkan sakit karena disantet atau diguna-guna.

Sebab, saat dibawa ke tempat tersebut, L mengalami muntah darah.

“Menurut informasi, dari hasil pengobatan di Gresik disebutkan korban bukan sakit karena Virus Corona tetapi karena dibuat orang. Sebab, yang bersangkutan muntah darah,” katanya.

Baca Juga :  Diduga Catut Nama Dosen di Malaysia, Prof Kumba Akhirnya Mundur dari Jabatan Dekan FEB Unas

Setibanya di Madiun, Rabu (8/4/2020) pagi, kondisi L semakin parah.

Orang tuanya lalu membawanya ke puskesmas sebelum kemudian dirujuk ke RSUD dr. Soedono.

Di rumah sakit, korban mengalami muntah darah, lalu diopname.

Kondisi kesehatan korban makin menurun dan akhirnya meninggal dunia Kamis (9/4/2020) pukul 16.00 WIB.

Pada Jumat (10/4/2020) dini hari, jenazah dimakamkan di pemakaman umum desa setempat dengan SOP pemakamanan jenazah corona.

Sebagai antisipasi, rumah korban disemprot disinfektan.

“Selain itu, keluarga dan warga yang berkontak langsung dengan korban sudah kami minta mengkarantina diri mandiri. Dan saat ini keluarga korban dalam kondisi sehat,” kata Tarnu.

www.tribunnews.com

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com