JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Viral Video Bikin Ngakak, Penjual Nasgor Tanyakan Virus Corona Kepada TNI: Iku Biasanya Medal Jam Pinten? Virus Ngeten Niku?

Viral tukang nasi goreng tanyakan jam keluar virus corona. TWITTER/YUJII___
   

JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebuah video berisi percakapan penjual goreng dan anggota TNI bikin ngakak dan mendadak viral di media sosial.

Video tersebut diunggah oleh akun Twitter @yuji___ tersebut berdurasi 27 detik.

Rekaman amatir dari ponsel tersebut memperlihatkan seorang anggota TNI yang memberikan sosialisasi bahaya virus corona kepada penjual nasi goreng dan nasyarakat sekitar di sebuah warung.

Sang pengunggah menuliskan caption:

“BAYANGKAN KAMU JADI BAPAK TNI

Ditanya ” Virus corona keluarnya jam berapa ?”

Petugas yang mengenakan baju tentara, rompi hijau, masker dan helm itu menjelaskan dengan bahasa Jawa tentang pentingnya mencuci tangan.

“Cuci tangan, harus tetap mencuci tangan tiap hari karena virus ini tidak melalui angin tapi nempel di benda,” ucap petugas.

Namun pertanyaan kocak muncul dari si penjual nasi goreng berbaju merah.

“Iku biasanya medal jam pinten? Virus ngeten niku, Pak? (Itu biasanya keluar jam berapa, virus seperti itu)” tanyanya sembari memegang spatula.

Petugas TNI itu pun menjawab dengan sabar.

Viruse iku medale yo gak jam piro piro.

Sing penting khusus sing teko zona merah,
Jakarta, Suroboyo, Gresik sudah zona merah,” jawabnya.
Yang berarti virusnya itu keluarnya ya nggak jam berapa berapa.

Yang penting khusus orang yang pulang dari zona merah, Jakarta, Surabaya, Gresik sudah Zona merah.

Penjual nasi goreng itu pun bertanya lagi dangan pertanyaan yang kocak juga.

“Nek awan kok gak di anu (kalau siang kok gak di itu —operasi)?”

“Nak awan iku sakjane kudu dioperasi (Kalau siang itu harusnya dioperasi juga” jawab petugas.

Video ini pun mendapat respon dari netizen.

Mereka merasa terhibur dengan pertanyaan kocak dari penjual nasi goreng tersebut.

Seperti yang dituliskan oleh akun @faizalaja “Positif wae bapak e takok virus e metu jam piro paling meh digoreng”

Baca Juga :  PDIP Anggap Keinginan Gibran untuk Konsultasi ke Megawati Soal Penyusunan Kabinet Hanya Gimik Politik yang Tak Perlu Ditanggapi

“Virus ditanya keluar jam berapa itu virus bukan pegawai pemda pak” tulis akun @mhdgnti.

@AsTanzila “Hahahaha bapak lucu pak ”

Namun ada juga netizen yang berkomentar prihatin karena ketidaktahuan masyarakat akan penyebaran virus corona.

“Tapi sedih liat mereka blm paham bahaya yg ada disekitarnya, yg mereka tau cuma harus cari rejeki buat nyambung hidup” tulis akun @catherineezz.

Unggahan ini pun sudah dilihat sebanyak 63 ribu tayangan dan diretweet sebanyak 1,3 ribu.

Belum diketahui di mana jelasnya video ini diambil.

Semenjak diterapkannya social distancing untuk mencegah penyebaran wabah virus corona, aktivitas masyarakat banyak yang dibatasi.

Tetapi banyak juga sejumlah masyarakat yang masih beraktivitas di luar.

Sehingga petugas keamanan dan kesehatan masih sering melakukan sosialiasi tentang pentingnya social distancing kepada masyarkat yang masih tetap keluar rumah.

Perlu diketahui, Kepala BNPB sekaligus Kepala Gugus Tugas Covid-19, Doni Monardo membeberkan bagian tubuh yang rentan menjadi pintu masuk bagi virus corona ke dalam tubuh.

Hal itu disampaikan Doni dalam tayangan YouTube tvOneNews yang diunggah (26/3/2020).

Mulanya Doni menekankan kepada masyarakat untuk disiplin dalam melakukan social distancing atau physical distancing.

Ia mengimbau dengan sangat kepada masyarakat untuk menghindari kerumunan.

“Bapak presiden selaku kepala negara telah menegaskan social distancing, yang diterimakan juga menjadi physical distancing, jaga jarak, jagan berdekatan, hindari kerumunan,” ujar Doni.

Ia juga meminta kepada masyarakat untuk semaksimal mungkin tetap berada di rumah.

“Dan juga semaksimal mungkin harus tetap berada di rumah,” katanya.

Doni menyampaikan perlu adanya kesadaran pada masyarakat dalam menerapkan social distancing dalam lingkungannya.

“Tetapi itu saja tidak cukup, harus ada sebuah kesadaran kolektif, untuk meningkatkan disiplin. Baik disiplin pribadi maupun lingkungan,” kata Doni.

Baca Juga :  Mirip STY, Suwito Warga Dukuh Gembes Desa Slahung Ponorogo, Banjir Tawaran sebagai Bintang Tamu TV Nasional

Tak hanya disiplin dalam melakukan social distancing di lingkungan, Doni juga mengatakan kita juga harus disiplin terhadap menjaga kebersihan diri.

Ia mengimbau masyarakat agar tidak sering-sering menyentuh wajah.

Terutama bagian hidung, mata, dan mulut.

“Antara lain, jangan menyentuh wajah terutama bagian hidung, mulut dan mata,” ujarnya.

Pasalnya, Doni mengatakan, 90 persen penularan virus Covid-19 masuk melalui 3 bagian pada wajah tersebut.

Hal tersebut dikarenakan, tangan kita yang tanpa disadari telah menyentuh benda-benda yang ternyata terdapat virus tersebut, kemudian menyentuh bagian wajah tanpa memebersihkan tangan terlebih dahulu.

“Kenapa dilarang keras menyentuh tiga bagian yang sangat sensitif itu?”

“Karena dari sejumlah peneliti mengatakan, 90% masyarakat yang terpapar diakibatkan karena tangannya yang sudah menyentuh benda-benda di beberapa tempat yang tidak disadari, sudah ada virus tersebut,” bebernya.

Doni pun mengatakan, mata, hidung, dan mulut menjadi bagian tubuh paling rentan sebagai pintu masuknya virus corona.

“Lantas virus itu masuk ke dalam tubuh melalui mata, hidung, dan mulut,” ujarnya.

Ia pun mengajak masyarakat untuk selalu menerapkan hidup bersih, dan memastikan tangan dalam kondisi bersih.

“Oleh karenanya, setiap saat harus memastikan tangan selalu dalam keadaan bersih,” ujarnya.

Doni menegaskan, agar masyarakat tidak menganggap enteng virus corona yang tengah mewabah ini.

“Jangan anggap enteng lagi virus corona ini,” ujarnya.

Sebab, kata Doni, virus corona merupakan satu di antara virus paling berbahaya di dunia.

“Bahwa virus ini adalah salah satu penyakit yang paling berbahaya di dunia,” jata Doni.

Resiko paparan virus corona pun akan semakin meningkat, apabila menjangkit lansia atau orang yang telah memiliki penyakit penyerta.

“Terutama kepada masyarakat yang usia lanjut, dan juga mereka yang punya penyakit penyerta atau penyakit bawaan,” ujarnya.

www.tribunnews.com

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com