SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kenekatan warga di salah satu wilayah Keluraha Joyontakan mengikuti sholat tarawih berjamaah di masjid berbuntut panjang. Setelah salah satu jamaahnya terkonfirmasi positif, diketahui kemudian seluruh jamaah masjid menjalani rapid test dan didapati tujuh orang dalam satu keluarga reaktif.
Kini, diketahui pula Pemkot Solo mengisolasi dua Rukun Warga (RW) di lokasi tersebut sekaligus. Hal itu dilakukan dilakukan sebagai hasil tracking dari tujuh pasien dalam pengawasan (PDP) dengan hasil reaktif saat rapid test.
Dua RW di Kelurahan Joyontakan, Kecamatan Serengan, Solo diisolasi mulai hari ini, Sabtu (16/5/2020).
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menegaskan, kontak dekat diduga terjadi saat warga menjalankan sholat tarawih berjamaah di salah satu masjid di RW tersebut. Untuk itu, pihak ya mengambil langkah cepat dengan mengisolasi wilayah.
“Isolasi wilayah dilakukan 14 hari ke depan. Petugas dari TNI dan Polri dibantu masyarakat akan berjaga-jaga di pintu masuk ke dua RW tersebut. Warga di dalam Ndak boleh keluar, warga dari luar Ndak boleh masuk,” tegasnya.
Tercatat sebanyak 90 kepala keluarga (KK) harus menjalani isolasi mandiri di dua RW tersebut. Rudy mengaku telah berkomunikasi dengan mereka dan logistik disediakan oleh Pemkot.
“Prinsipnya tidak ada yang menolak dikarantina. Dan logistik diberikan dari Pemkot,” tukas Rudy. Prihatsari