Beranda Umum Nasional Berbenah Digital dan Stop Kontributor, Pemred The Jakarta Post Bantah Sayonara

Berbenah Digital dan Stop Kontributor, Pemred The Jakarta Post Bantah Sayonara

Nezar Patria. Foto: Youtube

JAKARTA (JOGLOSEMARNEWS.COM ) – Muncul kabar media The Jakarta Post akan berhenti terbit setelah beredarnya pesan berantai lewat media sosial berjudul “Sayonara The Jakarta Post”. Namun kabar tersebut dibantah oleh  Pemimpin Redaksi The Jakarta Post, Nezar Patria.

Dalam penjelasannya, Nezar mengatakan surat kabar berbahasa asing itu akan tetap terbit dan menyapa pembacanya. Yang dilakukannya saat ini adalah sedang melakukan pembenahan perusahaan untuk memasuki era digital. Untuk itu, The Jakarta Post harus menekan biaya operasional dengan mengurangi biaya perekrutan (hiring) tenaga kerja kontrak serta kerja sama dengan kontributor pun terpaksa dihentikan dulu selama pembenahan-pembenahan yang dilakukan perusahaan.

“Jadi itu kan kita efisiensi, sehingga kita harus menekan biaya operasional. Dengan itu, kita coba mengurangi biaya hiring tenaga kontrak, dan kontributor terpaksa dihentikan dulu kerja samanya. Dan kita lagi melakukan pembenahan-pembenahan itu,” ujar Nezar di Jakarta, Rabu (27/5).

            Sebelumnya, beredar isu “Sayonara The Jakarta Post” di grup Whatsapp yang menyebut surat kabar berbahasa asing itu akan pamit. Untuk itu, Nezar pun mengklarifikasi bahwa kabar yang benar tidak demikian. “The Post tetap terbit. Isu itu berawal dari surat internal yang bocor keluar, judulnya sudah diubah oleh entah siapa, dan beredar di media sosial,” ujar dia dalam rilisnya.

            Nezar mengatakan, The Jakarta Post tetap menerbitkan edisi cetak, sembari juga melakukan transformasi ke digital. Hal itu, karena The Jakarta Post mengalami pertumbuhan di platform digital yang sangat menjanjikan. “Dengan pembaca yang bertambah drastis secara global, dan juga nasional selama tiga tahun terakhir. Kami sedang merancang suatu bisnis model yang tepat sesuai tantangan baru teknologi dan pasar saat ini,” ujar Nezar.

Baca Juga :  10 Bulan 1.500 Karyawan Pabril Tekstil di Solo Tak Terima Gaji, Wamenaker Berjanji Kawal Hak-hak Pekerja

            Namun, langkah itu sedikit tertahan, karena adanya dampak wabah Covid-19. Industri media pun juga mengalami hal sama, karena itu The Jakarta Post dengan berat hati terpaksa melakukan efisiensi, salah satunya menekan biaya operasional. “Akibatnya, sejumlah tenaga kontrak di newsroom dan juga kontributor terbaik kami di sejumlah daerah terpaksa harus berhenti,” ucap Nezar.

            Namun, Nezar memastikan kalau efisiensi yang terjadi itu bukanlah akhir dari The Jakarta Post. Sebab, seyogiyanya sebuah bisnis, transformasi pun harus terus berjalan di surat kabar tersebut. “Dan kami terus memperbaiki berbagai segi baik konten maupun bisnis agar dapat menjawab tantangan media hari ini,” ujar anggota Dewan Pers itu.

            The Jakarta Post masih akan terus terbit, dan untuk segala dukungan publik maka Nezar secara pribadi berterima kasih. “Atas dukungan para pembaca yang setia. Berkat partisipasi Anda kami dapat terus hadir memperkaya jagad informasi dengan jurnalisme bermutu,” ucapnya menegaskan.

            Berikut ini kabar berantai tentang “Sayonara The Jakarta Post” :

The Jakarta post

Dear koresponden dan kontributor yang baik,

Keadaan keuangan The Jakarta Post sedang buruk sehingga board of directors memutuskan mulai 1 Juni tak ada lagi dana untuk kontributor, koresponden yang menerima retainer dan stringer.

Pimpinan redaksi diberi tahu hari Jumat tanggal 22 Mei dan managing editors diberi tahu pas hari Lebaran. Jadi memang kabar buruk ini datang mendadak dan saya sendiri merasa ini seperti hantaman keras.

Saya mewakili redaksi meminta maaf sedalam-dalamnya atas kesusahan ini. Tentu keadaan ini terpaksa. Musibah ini pastinya tidak menghapuskan penghargaan kami  atas kerja keras kita semua, terutama teman-teman yang telah bersama Jakpost selama puluhan tahun. Karena meski keadaan keuangan memburuk, sebenarnya pembaca kita meningkat, dan selama COVID-19 justru meningkat cukup tajam. Jakpost juga menerima banyak pujian dari pembaca, termasuk orang-orang penting karena telah menyajikan good journalism terutama di tengah krisis ini.

Tapi apa mau dikata, seperti keadaan media lain di seluruh dunia, peningkatan jumlah pembaca tidak selalu berbanding lurus dengan pemasukan uang dan ini yang terjadi pada The Jakarta Post.

Dari lubuk hati yang paling dalam, dan dengan hati yang berat, saya mewakili redaksi mengucapkan terima kasih atas bakti teman-teman semua, yang siap menerjang badai, segala bencana alam, bom, kebakaran, wabah penyakit demi menyajikan informasi terbaik bagi pembaca.

Masih ada harapan keadaan keuangan The Jakarta Post akan membaik dan situasi ini sementara, meski entah kapan membaik. Dan ketika keadaan membaik semoga hubungan kerja sama ini akan tersambung lagi.

Mari kita berharap yang terbaik bagi The Jakarta Post, tempat kita melakukan apa yang kita percayai: good journalism. Semoga kerja sama yang baik ini bisa tersambung lagi di kemudian hari.

Evi Mariani

Managing Editor

(ASA)

Baca Juga :  Kasus Ijazah Palsu Jokowi Mencuat Lagi! Eggi Sudjana Laporkan Jokowi dan Rektor UGM ke Bareskrim Polri



www.republika.co.id