JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Hanya Pegang Mic di Masjid, Warga Desa Patihan Sragen Diketahui Positif Saat Rapid Test Covid-19. Beruntung Hasil Swab Akhirnya Negatif, Warga Langsung Menyambut Lega..

Warga Dukuh Gebung, Patihan, Sidoharjo menyambut lega setelah hasil swab test salah satu warga dinyatakan negatif tadi malam. Foto/Wardoyo
ย ย ย 
Warga Dukuh Gebung, Patihan, Sidoharjo menyambut lega setelah hasil swab test salah satu warga dinyatakan negatif tadi malam. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Penyebaran corona virus atau covid-19 memang tak pernah bisa diprediksi. Meski tak kontak langsung, virus itu ternyata memang memungkinkan menular lewat benda yang tak pernah dinyana.

Seperti yang dialami oleh Suyatno (46) warga Dukuh Gebung, Desa Patihan, Kecamatan Sidoharjo, Sragen.

Pria paruh baya asal Dukuh Gebung RT 25 itu sempat membuat kaget warga lantaran dinyatakan reaktif atau positif saat dirapid test beberapa waktu lalu.

Ia yang hanya berprofesi sebagai petani itu dirapid test lantaran masuk daftar orang yang terlacak memiliki riwayat berkaitan dengan aktivitas tetangganya yang dinyatakan positif covid-19.

Meski tak pernah kontak langsung, kebiasaannya ke masjid yang sempat disinggahi oleh pasien covid-19, diduga menjadi media penyebaran virusnya.

“Sebenarnya tidak ada ikatan apa-apa dengan warga yang sebelumnya positif covid-19. Tapi setelah diingat-ingat dia dulunya pernah megang mic di masjid setelah dipegang warga yang dinyatakan positif covid-19 berinisial S, juga warga setempat,” papar Koordonator Relawan Poldes Masaran Posko Sidoharjo, Alfian Rendi Prasetya, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (14/5/2020).

Rendi yang juga berdomisili di Gebung, menyampaikan meski sempat was-was, namun Suyatno dan warga akhirnya bisa bernafas lega.

Hal itu menyusul hasil swab test yang keluar Kamis (14/5/2020) dan dinyatakan negatif. Hasil itu membuat warga dan pasien yang bersangkutan, langsung menyambut sukacita.

Baca Juga :  OPTIMALISASI LORONG SEKOLAH MENJADI LORONG LITERASI

“Alhamdulillah hasil swabnya negatif. Sudah keluar tadi malam. Warga akhirnya lega,” tukasnya.

Sebagai salah satu relawan Satgas Covid-19 Desa Patihan, Rendi menyampaikan hasil swab test negatif itu menerbitkan harapan baik untuk penanganan covid-19 di Patihan dan Sragen yang harus disampaikan secara terbuka.

Ia berharap semoga pandemi ini segera berakhir dan tidak ada penambahan serta klaster-klaster baru penyebaran covid-19.

“Harapan kami masyarakat tetap tenang, jangan panik dan tetap waspada agar segera terputus rantai penularan covid-19. Pesan dari kami relawan Poldes agar masyarakat tidak takut dan tetap waspada karena virus covid-19 bukan aib untuk ditutupi,” tuturnya.

Rendi juga mengatakan pihaknya berinisiatif menyampaikan kabar swab negatif itu agar masyarakat bisa menerima kembali warga yang bersangkutan seperti sedia kala.

Menurutnya, jika data semakin ditutupi, maka akan makin membuat rantai penularan makin banyak.

Karena karakter penyebaran corona virus tak pernah bisa diprediksi dan masyarakat tak pernah tahu dirinya mungkin sudah kontak dengan siapa dan di mana.

“Makanya lebih baik, ketika ada warga yang swab negatif disampaikan secara terbuka biar jelas. Karena hasil rapid test positif belum tentu swabnya positif. Seperti Pak Suyatno ini, rapid test awal positif ternyata hasil akhir swab negatif,” tegasnya.

Baca Juga :  Karang Taruna Bina Karya Muda di Sragen Menggelar Acara Takbir Keliling Hari Raya Idul Fitri 1445 H Diiringi Musik Drumband

Kades Patihan, Tri Mulyono membenarkan bahwa satu warganya atas nama Suyatno yang sempat positif rapid test, hasil swabnya sudah keluar dan hasilnya negatif.

“Ada dua yang kemarin masih menunggu swab test. Yang satu Pak Yatno sudah keluar, hasilnya negatif. Yang satu masih menunggu,” paparnya.

Mewakili warga, pihaknya menyambut baik kabar hasil swab negatif satu warganya itu. Hal itu menjadi kabar baik setelah sebelumnya, pasien positif asal Dukuh Gebung berinisial Mbah C (72) sudah dinyatakan sembuh sepekan silam.

“Mudah-mudahan wabah ini bisa segera berakhir,” tukasnya.

Terpisah, Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sragen, Tatag Prabawanto membenarkan hasil swab tersebut.

Pihaknya berharap semua warga bisa menerima kembali pasien positif sembuh maupun mereka yang PDP dan swabnya negatif seperti sedia kala.

“Tapi sejak hasil swab negatif keluar, tetap harus karantina mandiri dulu selama 14 hari. Setelah itu, baru dinyatakan bebas dan bisa beraktivitas kembali. Jangan pernah ada stigma negatif terhadap mereka yang sudah sembuh dan terima kembali seperti sedia kala,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com