Beranda Daerah Karanganyar Kabar Baik, 62 Perusahaan di Karanganyar Nyatakan Sudah Sanggup Bayar THR. Dinas...

Kabar Baik, 62 Perusahaan di Karanganyar Nyatakan Sudah Sanggup Bayar THR. Dinas Minta 600 Perusahaan di Karanganyar Diminta Tetap Bayar

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Seluruh perusahaan yang ada di Karanganyar, diminta untuk membayarkan tunjangan hari raya (THR) kepada para karyawannya, minimal H-7 sebelum hari raya Idulfitri.

Hal tersebut dikatakan pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan Tenaga kerja dan Koperasi (Disdagnakerkop) UKM Karanganyar, Martadi melalui sambungan telepon, Minggu (17/05/2020).

Menurut Martadi, surat pemberitahuan kepada masing-masing perusahaan agar membayar THR para karyawan akan disampaikan pada hari Senin (18/05/2020).

“Kita  telah memberikan himbauan kepada perusahaan agar membayar THR kepada karyawan. Secara resmi, surat himbauan akan kita sampaikan hari Senin (18/05/2020),” katanya.

Dijelaskannya, sampai saat ini, sudah ada 62 perusahaan yang telah menyatakan kesanggupannya untuk membayar THR, baik secara langsung maupun pembayaran secara bertahap.

“Pembayaran maksimal tujuh hari sebelum hari raya  Idulfitri,” ujarnya.

Ditambahkannya, di Karanganyar, terdapat  600 perusahaan, baik itu skala kecil, menengah maupun besar. Sejak pandemi virus corona, sejumlah perusahaan mengalami kesulitan, bahkan sebagian telah merumahkan para karyawannya, serta sebagian lagi melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Kami menyadari, dalam kondisi pandemi Covid-19, banyak perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan. Untuk itu, antara karyawan dan perusahaan dapat duduk bersama untuk mencari solusi terbaik,” tandasnya.

Sementara itu, ketua  Dewan Pimpinan Daerah Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN), Karanganyar, Haryanto, menegaskan, secara aturan perundangan bagi perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan, dapat  memberikan THR kepada karyawan dengan cara bertahap.

Hanya saja, jelasnya, harus  melalui kesepakatan  antara pengusaha dengan pekerja atau melalui serikat pekerja  di masing-masing perusahaan.

“Sampai saat ini masih ada perusahaan yang melakukan perundingan dengan karyawan mengenai THR.  Artinya belum ada titik temu atau kesepakatan mengenai tehnik pembayarannya. Apakah dilakukan secara langsung atau bertahap,” jelasnya melalui sambungan telepon. Wardoyo