JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Solo

Numpang Mobil Boks Plat B, Perempuan ini Didatangi Anggota Polresta Solo Saat Minum di Shelter Manahan. Sempat Berbohong Ternyata akan Mudik Ke Boyolali

ES (21) warga Kemusu Boyolali akan mudik ke kampung halaman dengan menumpang mobil boks. Foto: JSNews/Prabowo
   

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Warga dan pedagang di shelter kawasan Stadion Manahan, dikejutkan dengan kehadiran mobil boks berplat nomor Jakarta, Sabtu (02/05/20) sekitar pukul 10.00 WIB. Mobil bernomor polisi B 9623 KS itu berhenti di sebuah suplaiyer obat-obatan untuk menurunkan barang.

Hanya saja selain sopir mobil, terdapat perempuan yang diduga warga adalah pemudik yang sengaja menumpang. Bahkan perempuan berinisial ES (21) warga Kemusu, Boyolali sempat minum di salah satu shelter manahan.

Anggota Sat Sabhara Polresta Surakarta yang mendapat laporan dari masyarakat langsung bergerak. Polisi lantas mendatangi ES dan juga sopir mobil boks untuk dimintai keterangan.

“Awalnya yang perempuan berbohong kalau dari Boyolali. Setelah terus ditanya akhirnya mengaku dari Semarang ikut mobil boks yang disopiri saudaranya,” kata Danton 3 Sat Sabhara Polresta Surakarta, Aiptu Harno saat dikonfirmasi awak media.

Baca Juga :  Manfaatkan Bulan Ramadan, Masjid Sheikh Zayed Solo Edukasi Penggunaan Air Pada Pengunjung

Lebih lanjut, Harno menjelaskan jika ES menumpang mobil milik perusahaan saudaranya dari Semarang untuk mengantar obat ke Solo. Karena di Semarang tidak lagi bekerja, akhirnya memutuskan untuk mudik ke Boyolali bersama saudaranya.

“Tapi karena sopir mau drop muatan berupa obat dulu, makanya dia sekalian mampir untuk makan siang. Tapi dari pengakuan si perempuan setelah itu langsung pulang ke Boyolali,” tambah Harno.

Harno juga menyampaikan kepada ES setelah tiba di Boyolali untuk tidak langsung menuju rumah, namun melaporkan diri ke Kecamatan tempat dia tinggal serta Puskesmas. Sehingga akan diarahkan oleh gugus tugas penanganan covid-19 setempat terakit prosedur kesehatan terhadap pemudik.

Baca Juga :  IHGMA Jateng Gelar Rakor Bahas Strategi Pengembangan Pariwisata di Jawa Tengah

“Karena Semarang masuk zona merah, sehingga harapannya dia tidak langsung pulang. Karena kita tidak tahu, apakah dia menjadi carier atau tidak. Ini semata-mata hanya untuk pencegahan,” tegasnya.

Sementara ES mengaku sejak sepekan terakhir dia sudah tidak lagi bekerja karena warungnya ditutup oleh oleh pemilik. Hal tersebut membuatnya khawatir tidak memiliki pemasukan untuk hidup diperantauan kedepannya.
Karena bus tidak lagi beroprasi, maka dia menghubungi saudaranya yang merupakan sopir mobil boks.

“Sampai sini (Manahan) hanya mampir, karena saudara saya ini masih ngedrop muatan. Setelah itu baru langsung pulang. Ini saya tadi mampir makan karena sedang tidak puasa,” pungkas ES. Prabowo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com