JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Diiringi Hujan Tangis, Satpam Cantik PT PAN Brothers Sragen Yang Tewas Bunuh Diri Akhirnya Dimakamkan. Suami Masih Syok Sampai Tak Ikut Antar Pemakaman

Relawan dan kerabat saat bersiap mengantar jenazah Satpam wanita PT PAN Brothers Sragen menuju pemakaman. Insert foto almarhumah semasa hidupnya. Foto kolase/Wardoyo
   
Relawan dan kerabat saat bersiap mengantar jenazah Satpam wanita PT PAN Brothers Sragen menuju pemakaman. Insert foto almarhumah semasa hidupnya. Foto kolase/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM -Petugas satuan pengamanan (Satpam) wanita di PT PAN Brothers Sragen bernama Sugiyanti (35), yang ditemukan tewas mengapung di Bengawan Solo, Kamis (4/6/2020) pagi, akhirnya dimakamkan.

Satpam wanita berparas cantik asal Dukuh Jenak RT 7/2, Patihan, Sidoharjo, Sragen itu dimakamkan di pemakaman umum Dukuh Kayen, Patihan, Sidoharjo, pukul 11.30 WIB.

Pemakaman diiringi air mata dari kerabat, tetangga dan petakziah. Selain kematiannya yang tragis, sebagian tak kuasa menahan air mata lantatan kepergian Satpam yang akrab disapa Nanik itu meningggalkan dua anak yang masih kecil-kecil.

Sebagian petakziah menitikkan air mata tak tega melihat anak kedua almarhumah yang masih bayi berusia 10 bulan. Sedang anaknya yang besar baru kelas 3 SD.

“Sudah dimakamkan tadi jam 11.30 WIB Mas. Ya pada tangisan semua. Suaminya dan ibunya masih syok dan nggak ikut ngantar ke makam,” ujar Sularso, salah satu tetangga korban, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (4/6/2020).

Sularso yang tinggal tak jauh dari rumah korban menuturkan selama ini tidak ada keanehan atau firasat yang ditunjukkan almarhumah sebelum kejadian.

Di mata tetangga, almarhumah dikenal baik. Namun dari keterangan kerabat, almarhumah lebih banyak dikenal sebagai pribadi yang tertutup.

Baca Juga :  Patroli Presisi Polres Sragen Jaga Keamanan Kantor KPU dan Bawaslu Jelang Penetapan Presiden Terpilih 2024

“Kalau ada masalah nggak bilang ke suami atau keluarga lainnya. Jadi nggak tahu ada masalah apa, sampai nekat mekakukan itu (bunuh diri),” terangnya.

Jenazah satpam cantik itu ditemukan tak bernyawa di aliran Sungai Bengawan Solo wilayah Cermo, Desa Sribit, Sidoharjo, Kamis (4/6/2020) pagi.

Jenazah korban ditemukan pukul 06.10 WIB dalam kondisi terlentang mengambang di perairan. Jasad Satpam malang itu ditemukan tewas dengan kondisi masih mengenakan pakaian seragamnya secara lengkap.

Korban ditemukan setelah sebelumnya dilaporkan hilang seusai pamit berangkat kerja, Selasa (2/6/2020) pagi. Satpam wanita itu kemudian dilaporkan tak kunjung pulang hingga Rabu (3/6/2020) petang dan dilakukan pencarian.

Jenazah korban terlacak dari temuan sepatu dan sepeda motor korban yang ditemukan berada di tepi sungai Bengawan Solo wilayah Dukuh Tenggak, Sidoharjo, Sragen pada Rabu (3/6/2020).

Kasubag Humas Polres Sragen, AKP Harno membenarkan penemuan mayat Satpam perempuan asal Jenak, Patihan, Sidoharjo, itu.

Almarhumah ditemukan meninggal di aliran Bengawan Solo wilayah Cermo, Sribit, Sidoharjo, Sragen pagi ini pukul 06.10 WIB.

Baca Juga :  Dua Kali Panen Padi Melimpah Dan Harga Jual Tinggi, Pemerintah Desa Bedoro Sragen Akan Menggelar Sholawat Bersama Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf. Bentuk Rasa Syukur Pada Allah

AKP Harno mengungkapkan dari hasil identifikasi tim medis dan Polres, satpam wanita yang dilaporkan hilang misterius sejak Selasa (2/6/2020) itu, kuat mengarah dugaan sengaja mengakhiri hidupnya.

“Kalau melihat kronologi dan penemuan di TKP, kuat mengarah korban sengaja berusaha membunuh dirinya dengan menceburkan ke sungai,” papar AKP Harno, Kamis (4/6/2020) kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .

AKP Harno menguraikan indikasi bunuh diri itu diperkuat dengan beberapa fakta hasil olah TKP. Di antaranya adanya barang milik korban yakni sepatu kerja yang ditemukan di tepi sungai dalam kondisi bersih.

Hal itu menunjukkan bahwa sepatu sengaja dilepas sendiri oleh korban. Kemudian posisi sepeda motor Honda Vario yang dikendarai korban juga berada di dekat sungai yang dalam kondisi terparkir baik.

“Lalu dari kondisi jenazah saat ditemukan, dia masih mengenakan seragam Satpam dan jaket lengkap. Tidak ada tanda kekerasan, tidak diikat dan tidak ada bekas pukulan. Jenazahnya bersih,” tutur AKP Harno.

Kapolsek Sidoharjo, AKP Agung Ari Purnowo menyampaikan dari hasil penyelidikan, diduga kuat korban nekat mengakhiri hidupnya karena depresi. Dari indikasinya, faktor ekonomi terbelit utang, diduga menjadi pemicunya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com