GROBOGAN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pilkada serentak direncanakan tetap berlangsung di bulan Desember 2020. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Grobogan menyatakan siap segera menjalankan lagi pelaksanaan tahapan pilkada yang sebelumnya terpaksa tertunda akibat adanya pandemi Covid-19.
Ketua KPU Grobogan, Agung Sutopo mengatakan, Pilkada yang digelar di tengah pandemi ini akan berhasil jika masyarakat disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Ia mengaku saat ini pihaknya tengah fokus menyusun sejumlah langkah antisipasi sebagai upaya penyesuaian dalam melanjutkan tahapan pelaksanaan Pilkada di masa pandemi Covid-19.
“Hal tersebut perlu dilakukan guna mengantisipasi berbagai persoalan atas keterbatasan dalam penerapan normal baru,” terang Agung saat dikonfirmasi JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (5/6/2020) sore ini.
Lebih lanjut, Agung menjelaskan, protokol kesehatan dalam tahapan akan terus komunikasikan dan koordinasikan dengan pihak-pihak terkait. Pihaknya berharap pemerintah pusat dapat mengakomodir kebutuhan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 di tengah pandemi Covid-19 dalam suatu regulasi yang mengikat.
“Penguatan disiplin protokol kesehatan dalam melanjutkan pelaksanaan tahapan menjadi hal yang fundamental dan penting untuk mencegah penyebaran virus corona dalam pelaksanaan Pilkada serentak,” kata Agung
Lebih jauh, Agung menjelaskan, wilayah Kabupaten Grobogan masuk dalam kategori sebagai daerah Epi-demio-logi termasuk kriteria daerah penularan tinggi.
“Dalam melanjutkan tahapan Pilkada, salah satu program kami adalah penguatan disiplin protokol kesehatan,” tandasnya.
Agung juga menjelaskan, salah satu usulan yang akan diajukan adanya permintaan kaus tangan sekali pakai untuk dibagikan kepada panitia pemilu dan pemilih yang mencapai 1.163.626 orang.
“Usulan diajukan KPU Grobogan kepada KPU RI. Usulan ini sebagai langkah antisipasi dengan mengajukan usulan pelaksanaan Pilkada dengan standar Covid-19,” kata Agung.
Ia juga menjelaskan bahwa kaus tangan sekali pakai, diberikan kepada memilih dengan harapan bisa menghindarkan pemilih dari kemungkinan adanya virus yang bisa mengakibatkan pemilih sakit Covid-19 usai mendatangi tempat pemungutan suara.
“Standar keamanan juga kita lakukan dengan memeriksa suhu badan semua calon pemilih sebelum memasuki TPS. Mereka kita periksa suhu badannya menggunakan temal gun dan diminta cici tangan,” tambah dia. Agung menambahkan, program antisipasi lain yang dilakukan yakni dengan tidak menerapkan pemilih untuk memasukan jari ke dalam botol tinta sebagai bukti telah melakukan pencoblosan.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com