JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Internasional

Kematian Akibat Covid-19 Melonjak, Otoritas Brazil Terpaksa Gali Ulang Makam untuk Kubur Jenazah Pasien Corona

   
Ilustrasi makam / pixabay

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM  –
Banjir kematian akibat virus Corona di Brazil mengakibatkan negara itu kehabisan lahan untuk menguburkan jenazah pasien covid-19.

Alhasil, otoritas Brazil terpaksa harus menggali lagi makam pasien yang meninggal karena virus corona atau Covid-19 agar bisa mendapatkan ruang lebih untuk mengubur pasien berikutnya yang meninggal.

Sebagaimana diketahui, angka kematian akibat virus corona di Brazil terus mengalami kenaikan.

Dikutip dari mirror.co.uk, angka pasien virus corona yang meninggal di Brazil sebanyak 42.791 orang. Sedangkan jumlah kasus virus corona di Samba itu sebanyak 851.000 kasus.

Brazil telah menjadi negara kedua di dunia yang paling terpukul oleh wabah virus corona setelah Amerika Serikat. Di urutan ketiga, diisi oleh Inggris.

Brazil telah menjadi pusat wabah virus corona di kawasan Amerika Selatan. Kota Sao Paulo telah menjadi area dengan angka kematian tertinggi, yakni 5.480 pasien virus corona yang meninggal.

Belum lama ini, tersebar foto-foto memprihatinkan saat otoritas menggali ulang makam-makam pasien meninggal virus corona demi bisa menyisakan ruang bagi pasien lain yang juga tidak dapat diselamatkan.

Otoritas pengelola makam di Kota Sao Paulo mengatakan mereka yang meninggal tiga tahun lalu akan digali lagi makamnya agar lebih banyak ruang tersisa bagi para korban meninggal Covid-19.

Para penggali kubur akan mengumpulkan tulang-belulang mereka yang sudah meninggal lalu menempatkannya di ruang penyimpanan sebelum di kirim ke tempat-tempat pemakaman khusus yang sudah disiapkan dalam tempo 15 hari ke depan.

Dalam pernyataan, tulang-belulang mereka yang sudah meninggal tiga tahun lalu itu, rencananya akan ditempatkan di ossuaries umum.

Ossuaries adalah sebuah gedung atau sumur atau tempat yang dibangun khusus sebagai tempat peristirahatan terakhir sisa-sisa kerangka manusia.

Seorang petugas penggali kubur di Sao Paolo, Adenilson Costa, mengutarakan kekhawatirannya karena saat ini lockdown di Brazil mulai dilonggarkan bertahap.

Pada April tercatat mereka telah memakamkan 1.654 orang di kawasan pemakaman itu. Jumlah itu naik dibanding Maret yang lebih dari 500 orang.

“Mal-mal dan toko-toko mulai dibuka. Kami sungguh khawatir. Kami tidak memberlakukan jam malam, padahal kami masih di puncak penyebaran virus corona dan tak banyak masyarakat yang menyadari hal ini,” kata Costa.

Costa menceritakan saking sibuknya menyiapkan makam, dia bahkan sampai tidak tahu kerabatnya dimakamkan tak jauh dari lokasinya berada. Presiden Brazil Jair Bolsonaro saat ini dihujani kritik terkait caranya menangani pandemik virus corona.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com