
SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tahun ajaran baru 2020/2021 di Jawa Tengah mulai digelar pada Senin (13/7/2020) mendatang. Namun, skema pembelajaran dengan sistem tatap muka belum bisa sepenuhnya diterapkan.
Hingga saat ini, hanya terdapat delapan daerah dengan kategori risiko rendah penularan covid-19. Kedelapan daerah, yakni Kabupaten Blora, Kendal, Banjarnegara, Klaten, Purworejo, Brebes, dan Kota Tegal, Kota Surakarta.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jateng, Jumeri melalui Kabid Pembinaan SMA Syamsudin Isnaeni, klasifikasi daerah tersebut berdasarkan evaluasi yang dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19.
“Kami dari dinas sudah mengeluarkan petunjuk teknis tentang kegiatan belajar mengajar (KBM). Sudah ada panduannya, bagi wilayah di zona hijau boleh melakukan tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat. Daerah dengan zona kuning atau oranye dibatasi pesertanya (dipadu) dengan pembelajaran jarak jauh. (Zona merah) daring full (pembelajaran jarak jauh),” terang dia,Kamis (9/7/2020).
Dijelaskannya lebih detail, skema penerapan sistem pembelajaran tatap muka, tentunya penerapan protokol kesehatan harus sangat ketat, mulai dari saat siswa memasuki area sekolah dan di dalam ruang kelas.
Pembukaan tersebut, tidak bersifat menyeluruh. Pada hari pertama masuk sekolah, yang masuk adalah mereka siswa baru. Hal itu digunakan sebagai ajang pengenalan lingkungan sekolah. Itupun, dengan kurun waktu terbatas dan wajib menerapkan protokol kesehatan. Sementara itu, bagi siswa kelas dua dan tiga dianjurkan untuk tetap melakukan pembelajaran daring.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com