JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Catat, Semua Pasien Rawat Inap di RSUD Sragen Kini Wajib Rapid Test. Dirut Sebut Tak Mau Kecolongan Lagi!

Petugas di bagian depan IGD RSUD Sragen saat memeriksa calon pasien dan kerabat pengantar di depan pintu masuk. Foto/Wardoyo
   
Petugas di bagian depan IGD RSUD Sragen saat memeriksa calon pasien dan kerabat pengantar di depan pintu masuk. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ledakan kasus covid-19 yang menerpa 14 tenaga kesehatan dan 6 petugas di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen, membuat manajemen rumah sakit itu kini mulai memperketat skrining terhadap pasien.

Tak ingin kecolongan lagi, manajemen akan mewajibkan semua calon pasien rawat inap untuk menjalani rapid test terlebih dahulu.

Hal itu diungkapkan Dirut RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen, Didik Haryanto, Selasa (18/8/2020). Kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , ia mengatakan manajemen sudah mengambil beberapa kebijakan setelah insiden adanya tenaga kesehatan yang tertular dari pasien di Bangsal Rosella.

“Salah satu kebijakan yang kita ambil, sekarang setiap pasien yang rawat inap atau mondok dari UGD maupun dari klinik wajib rapid test,” paparnya.

Baca Juga :  Geger, Petani di Desa Baleharjo Sragen Tewas Kesetrum Listrik di Area Persawahan Dengan Kondisi Mengenaskan

Didik mengatakan sebelumnya syarat rapid test diberlakukan sebagai skrining untuk pasien yang akan dilakukan tindakan. Jika ada keluhan batuk dan sesak nafas, baru dilakukan pemeriksaan lab dan thorax.

Namun kebijakan itu ternyata berisiko kecolongan. Pasalnya ternyata ada satu pasien rawat inap di Bangsal Rosella dengan penyakit jantung yang kemudian meninggal dan ternyata positif.

Celakanya, pasien itu diduga menjadi penular hingga akhirnya 20 petugas di RSUD terkonfirmasi positif dari hasil swab, Senin (17/8/2020).

“Ini untuk antisipasi kecolongan. Di samping syarat rapid test, di depan kita juga sudah melakukan skrining oleh sekuriti. Seperti tindakan pemeriksaan suhu, cek list. Itu untuk mengetahui kondisi pasien maupun keluarga yang mengantar,” terangnya.

Baca Juga :  Harga Gas Melon di Sragen Naik 100% Jadi Rp 30.000 Selama Idul Fitri, Politikus Nasdem Bongkar Penyebabnya
Dirut RSUD Sragen, Didik Haryanto didampingi dua Wadir. Foto/Wardoyo

Sementara untuk memaksimalkan penanganan terhadap pasien covid-19, Didik menyampaikan pihaknya juga sudah menyiapkan dua ruangan dengan 26 tempat tidur dan bertekanan negatif.

Saat ini, ada 12 pasien yang menjalani perawatan dan masih sisa 14 tempat tidur.

“Ini kita akan lakukan penyempurnaan lagi, mungkin perlu ada penambahan filter. Ini sedang dipersiapkan,” tandasnya.

Meski ada 20 petugas medis dan karyawan yang positif, ia memastikan pelayanan secara umum masih berjalan seperti biasa. Untuk pelayanan di poli dan loket pendaftaran juga dibuka namun jumlah jam operasional dan pengunjung dibatasi. Wardoyo

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com